KALBAR SATU – Kabar dari dunia Bisnis, dimana kali ini Emas mencapai level tertinggi dalam hampir sembilan bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), kembali bertengger di atas level psikologi 1.900 dolar AS.
Kenaikan emas tersebut meningkat karena ketegangan Rusia dan Barat atas Ukraina mendorong permintaan safe haven untuk logam mulia.
Adapun seperti dikutip dari antara, Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 7,6 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.907,40 dolar AS per ounce. Ini merupakan penutupan tertinggi untuk kontrak emas teraktif sejak 2 Juni 2021.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis, Jika Dibawah 1.780 dolar AS Bisa Berbahaya
Berita Sebelumnya mengabarkan, dimana Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2/2022) menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memproklamirkan diri di Donbass Ukraina timur sebagai “Republik Rakyat Lugansk (LPR)” dan “Republik Rakyat Donetsk (DPR).”
Sementara itu, Indeks-indeks utama Wall Street juga merosot. Hal itu disebabkan prospek sanksi Barat yang keras terhadap Rusia atas konfliknya dengan Ukraina membuat investor gelisah, sementara harga minyak mencapai level tertinggi sejak 2014.
Baca Juga: Harga Emas Batangan Antam Kamis 27 Januari 2022 Anjlok Jadi Rp 938.000 per Gram
Kemudian juga Pemerintahan Biden dapat mencabut Rusia dari sejumlah besar barang-barang buatan AS dan asing berteknologi rendah dan tinggi, orang-orang yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada Reuters, jika Rusia lebih lanjut menyerang Ukraina.
“Tidak mengherankan melihat emas didukung dengan baik di lingkungan ini mengingat peranan safe-Haven tradisionalnya,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Kendati begitu, tekanan inflasi telah menjadi pendorong utama kinerja emas selama beberapa minggu terakhir dalam tren gerakan menyamping hingga tren yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga mungkin tidak menutupi tren ini, kata Meger.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 27 Juli di Pegadaian Turun Rp 1.000, Per Gram Jadi Rp 975.000
Sehingga Emas dinilai sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko politik. Tetapi kenaikan suku bunga, terutama oleh Federal Reserve, cenderung meredupkan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga.
Sementara Analis mengaitkan sedikit kemunduran emas dengan beberapa aksi ambil untung. Analis Saxo Bank, Ole Hansen mengatakan ini “karena jelas pada titik ini ada peningkatan risiko premium yang dimasukkan ke dalam harga emas”.
Emas menemukan dukungan tambahan karena Conference Board pada Selasa (22/2/2022) melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen turun ke 110,5 pada Februari dari 111,1 pada Januari.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 31,9 sen atau 1,33 persen, menjadi ditutup pada 24,311 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 9,2 dolar AS atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 1.086 dolar AS per ounce.
Sumber: ANTARA