Saham CDIA Menguat, Laba Bersih Semester I 2025 Capai USD74,4 Juta

Ilustrasi, Sumber : Istimewa
Ilustrasi, Sumber : Istimewa

KALBAR SATU ID, BISNIS – Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), perusahaan milik Prajogo Pangestu, masih menjadi sorotan pelaku pasar. Pergerakan harga saham emiten infrastruktur ini diprediksi berlanjut menguat dalam waktu dekat.

Analis BRI Danareksa Sekuritas menilai tren pergerakan saham CDIA saat ini masih berada di jalur bullish. Pola teknikal inverted head and shoulders diperkirakan terbentuk, dengan peluang kenaikan ke level 1.720–1.900 jika harga mampu menembus area 1.580–1.600.

Bacaan Lainnya

Pada perdagangan Jumat (19/9/2025), saham CDIA ditutup menguat 2,99 persen atau naik 45 poin ke posisi 1.550. Secara mingguan, kinerjanya meningkat 11,91 persen. Namun jika ditinjau secara bulanan, pergerakannya masih menunjukkan pelemahan. Sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), performa CDIA justru melesat hingga 715,79 persen dibandingkan awal tahun yang berada di kisaran Rp256 per saham. Adapun harga perdagangan sepanjang 2025 berada dalam rentang Rp256–Rp2.100.

Di sisi fundamental, kinerja keuangan CDIA turut mendukung optimisme investor. Pada semester I 2025, perseroan berhasil meraih laba bersih senilai USD74,4 juta dengan posisi kas mencapai USD527,6 juta.

Direktur CDIA, Jonathan Kandinata, menegaskan pencapaian tersebut tidak terlepas dari strategi pertumbuhan yang disiplin dan portofolio infrastruktur yang terdiversifikasi.

“Hal ini menegaskan kekuatan model bisnis berkelanjutan CDI Group, sekaligus menjadi fondasi bagi langkah ekspansi ke depan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (15/9/2025).

Jonathan menyebut, penguatan permodalan perusahaan ditopang oleh beberapa langkah strategis. Di antaranya pinjaman jangka panjang Rp2 triliun dari Bank Danamon, penyertaan modal tambahan USD185 juta dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta hasil IPO sebesar Rp2,4 triliun.

Dana IPO tersebut telah dialokasikan Rp0,9 triliun untuk menambah armada kapal logistik, sementara Rp1,5 triliun digunakan untuk pengembangan tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan infrastruktur pendukung pelabuhan.

Tak hanya itu, CDIA juga menyelesaikan akuisisi PT Barito Investa Prima (kini bernama PT Chandra Investa Prima) untuk memperluas layanan logistik darat. Selain itu, perseroan telah mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene guna memperkuat rantai pasok Chandra Asri Group di Indonesia dan Singapura.

Dengan fondasi yang semakin kuat, CDI Group optimistis dapat memperkokoh peran sebagai penyedia solusi infrastruktur terintegrasi sekaligus penggerak konektivitas regional.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan