KALBARSATU.ID – TPPI P3MD se-kabupaten sambas hari ini, Selasa (30/06/20) ikuti peningkatan kapasitas pembekalan penggunaan aplikasi e-DMC 19 dan e-HDW.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili.
“Kita dituntut untuk menjadi orang yang profesional dalam kerja dengan selalu menyajikan data yang faktual. Saya melihat kepala negara seperti presiden, seluruh gubernur, dan kepala daerah, ketika mereka memberikan penjelasan tentang pernyataan resmi basisnya adalah data,” kata Atbah dalam sambutannya.
Menurutnya, hal ini memberikan makna pentingnya data. Itulah sebabnya data-data yang valid, faktual, aktual merupakan suatu keniscayaan.
Pada kesempatan yang sama, Atbah juga mengapresiasi seluruh tenaga pendamping desa yang dinaungi oleh TPPI P3MD di Kabupaten Sambas.
“Saya menyampaikan apresiasi, tentang tampilnya Kabupaten Sambas di Kalimantan Barat sebagai kabupaten yang memiliki banyak desa mandiri. Ini merupakan peran dan kontribusi pendamping desa,” sebutnya.
Katanya, di Kabupaten Sambas terdapat 8 desa mandiri. Capaian itu melampaui jumlah target yang diinginkan, dan melampaui seluruh Kabupaten Kota yang ada di Kalimantan Barat
“Mudah-mudahan di Indonesia, khususnya wilayah kita bebas dari desa yang sangat tertinggal,” imbuhnya.
Dia juga berharap gubernur juga memberikan mengapresiasi terhadap kerja pendamping desa di Kabupaten Sambas, karena berkat usahanya bisa menerima penilaian tertinggi dari BPK.
“Alhamdulillah sambas untuk kedua kalinya secara beruntun mendapat penilaian opini Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagai wilayah Kabupaten Kota Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). ini juga merupakan bagian peran pendamping desa,” katanya.
Dirinya juga berharap dengan adanya pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan, memberikan data terbaik dengan seluruh persoalan desa, dan juga bisa proaktif ikut berperan di dalam penaggulangan Covid-19. (Jurnalis Warga)
Editor : Zubairi