Daerah

Bukan Hanya Tugas TNI dan Polri, Sujiwo Sebut Penanganan Karhutla Tanggung Jawab Bersama

×

Bukan Hanya Tugas TNI dan Polri, Sujiwo Sebut Penanganan Karhutla Tanggung Jawab Bersama

Sebarkan artikel ini
Bukan Hanya Tugas TNI dan Polri, Sujiwo Sebut Penanganan Karhutla Tanggung Jawab Bersama
Wabup Sujiwo menghadiri Apel Kesiapan Operasi Bina Karuna Kapuas dalam rangka penanggulangan dan penegakan hukum terhadap karhutla di halaman Mapolres Kubu Raya, Rabu (25/8/2021).

KUBU RAYA, KALBARSATU – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo menyebut penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah dan TNI/Polri.

Menurutnya, penanganan bencana tahunan itu merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, terutama yang wilayahnya kerap terjadi karhutla.

“Karhutla ini bukan semata-mata tanggung jawab TNI, polri, dan pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Makanya, sampai ada masyarakat peduli api (MPA) dan lain sebagainya.”

“Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menaati aturan membuka lahan, menjaga lahan, dan sebagainya,” katanya saat dijumpai seusai menghadiri Apel Kesiapan Operasi Bina Karuna Kapuas dalam rangka penanggulangan dan penegakan hukum terhadap karhutla di halaman Mapolres Kubu Raya, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Kisah Nyata, 6 Tahun Hilang Secara Ghaib Seorang Anak di Kubu Raya ditemukan Lagi

Baca Juga: Dua Jambret Ditangkap Warga di Desa Pal IX Kubu Raya, Motornya Dibakar

Sujiwo menuturkan, kewaspadaan pemerintah dan TNI/Polri akan karhutla tidak lantas mengendur kendati beberapa waktu belakangan terjadi hujan deras di wilayah Kabupaten Kubu Raya.

Ia berujar, meski belum ada tanda-tanda karhutla akan muncul, langkah-langkah antisipasi terus menerus dilakukan, seperti menggencarkan sosialisasi cara membuka lahan tanpa bakar kepada petani, menambah jumlah armada pemadam, menyiagakan personel dan relawan damkar, hingga membuat sekat kanal.

“Sekarang sudah anomali iklim, unpredictable. Iklim tidak bisa dibaca. Dulu biasanya bulan September hingga Desember itu musim hujan. Sekarang tidak karena kadang di bulan-bulan itu terjadi kemarau. Maka dari itu, kita tidak boleh lengah. Upaya-upaya antisipasi mesti disiapkan sejak dini,” tuturnya.

Sujiwo juga menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, upaya penanganan karhutla di Kubu Raya kerap terkendala oleh sarana yang belum memadai dan jumlah petugas yang terbatas.

Pemerintah Kubu Raya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disebut Sujiwo memang cukup terbantu dengan adanya mobil komodo yang mampu melakukan pemadaman di lahan gambut. Namun demikian, jumlahnya masih sangat terbatas dan tidak sebanding dengan luas lahan gambut di Kubu Raya yang rawan terbakar.

“Pemkab sudah menyiapkan armada walaupun belum maksimal, terutama armada yang mendukung bagaimana melakukan pencehahan karhutla di area yang sulit dilalui kendaraan damkar. Sekarang memang belum maksimal, tetapi dalam kondisi yang tidak terlalu besar, peralatan yang ada sudah memadai. Peralatan dan perlengkapan itu tentu akan kita lengkapi secara berkala,” pungkasnya.