KALBAR SATU ID – Bupati Kubu Raya Sujiwo menegaskan komitmennya untuk menjadi pelayan masyarakat dan menjalankan amanah jabatan yang diemban dengan penuh tanggung jawab.
“Kami bersama Wakil Bupati Sukiryanto berkomitmen untuk menjadi pelayan masyarakat dan tidak memiliki hari libur. Kalau ASN masuk jam 7.30 pulang 16.00, tapi kalau saya 24 jam bekerja untuk melayani masyarakat,” ungkap Sujiwo saat menghadiri kegiatan Badan Kontak Majelis Taklim(BKMT) Akbar se-Kecamatan Sungai Kakap di Masjid Muhajirin TPI, Desa Rengas Kapuas, Kecamatan Sungai Kakap, Rabu (30/4/2025).
Sujiwo mengatakan di tengah agenda kegiatan yang padat, ia menyempatkan untuk hadir pada kegiatan BKMT Akbar. Sebab dirinya menilai BKMT punya peran yang strategis sebagai rumah besar dari berbagai kelompok majelis taklim yang ada dengan beragam latar belakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di situ ada dari Aisyiah, ada Muslimat NU, ada Salimah, juga ada Fatayat, dan sebagainya. Makanya pesan saya kepada pengurus BKMT di semua tingkatan mulai kabupaten hingga desa, persatuan majelis taklim atau Permata harus bisa menjadi rumah yang nyaman untuk majelis-majelis taklim yang ada,” pesannya.
Sujiwo mengungkapkan pemerintah daerah telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp6 miliar lebih untuk BKMT yang tersebar di sembilan kecamatan.
“Saya berharap dana sebesar Rp6 miliar itu dapat dikelola secara produktif dan berdampak bagi masyarakat. Dana yang dikelola per-RT itu harus digunakan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif di tingkat desa dan kecamatan, sehingga dana tersebut berdampak positif bagi masyarakat,” pintanya.
Misalnya, lanjut Sujiwo, jika satu desa terdapat 15 majelis taklim dan satu majelis taklim mendapat bantuan Rp5 juta, maka akan ada total dana BKMT di desa tersebut sebesar Rp75 juta. Dana itu bisa dikelola sehingga berkembang nilainya.
“Coba didiskusikan, dipilih usahanya apa, kira-kira yang bisa dikembangkan. sehingga dari Rp75 juta itu dalam satu tahun bisa menjadi Rp100 juta,” ujarnya.
“Terus dikembangkan lagi, sehingga menjadi uang produktif. Harapan saya uang itu dikembangkan. Uang enam miliar itu banyak. Sayang banget kalau uang itu tidak berbekas, tidak menimbulkan dampak,” tambahnya.
Sujiwo menegaskan dirinya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Di antaranya dengan kami berupaya mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah,” ucapnya.