KALBAR SATU ID – Bupati Kubu Raya Sujiwo menerima kelompok mahasiswa Cipayung Plus dan sejumlah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya (Primaraya) di ruang kerjanya, Rabu (3/9/2025). Pertemuan menjadi ruang dialog membahas isu gerakan penyampaian aspirasi mahasiswa secara nasional yang di sebagian tempat berujung kerusuhan. Cipayung Plus adalah gabungan tujuh organisasi kemahasiswaan yakni GMNI, HMI, PMII, IMM, PMKRI, GMKI, dan KAMMI.
“Yang kami terima hari ini adalah Cipayung Plus dan beberapa BEM serta organisasi kepemudaan,” ungkap Sujiwo usai pertemuan.
Sujiwo mengatakan sebagai kepala daerah dirinya sangat terbuka. Ia membuka diri untuk berdialog dengan berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa bahkan jauh sebelum terjadi riak-riak belakangan ini.
“Di Kubu Raya ada beberapa perguruan tinggi dan sangat kondusif. Artinya, saya sebagai kepala daerah selalu membuka diri untuk dialog, bukan hanya ketika ada gejolak. Sebelum-sebelumnya kita juga sudah membangun komunikasi dengan adik-adik mahasiswa,” tuturnya.
Menanggapi gerakan penyampaian aspirasi yang terjadi secara nasional, Sujiwo menilai hal itu sebagai refleksi dari perasaan masyarakat sekaligus momen evaluasi bagi pihak-pihak terkait.
“(Mengambil) Hikmah dari peristiwa demo di beberapa daerah, Alhamdulillah Kubu Raya sangat kondusif dan Kalbar juga cukup kondusif. Hikmahnya adalah mengingatkan kepada kita semua untuk terus introspeksi dan mengevaluasi diri, termasuk saya pribadi. Apakah sudah menjadi kepala daerah yang baik, dan ini yang menjadi renungan. Begitu juga TNI/ Polri, menteri, DPR RI, DPRD, sekretaris daerah dan jajaran saya, termasuk rakyat begitu juga mahasiswanya,” ucapnya.
Dengan muhasabah dan evaluasi diri, lanjutnya, maka diharapkan akan ada kejujuran dalam mengakui kekurangan masing-masing.