KALBARSATU.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan merekomendasikan pasangan Fransiskus Diaan dan Wahyudi Hidayat untuk maju sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada Pilkada Kapuas Hulu tahun 2020.
Rekomendasi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri ini jadi tambahan motivasi bagi Fransiskus-Hidayat untuk makin giat bergerak meraih simpati masyarakat.
“Kepercayaan dari DPP PDI Perjuangan pada hari ini membuat kami makin semangat bergerak di lapangan sambil menyosialisasikan pasangan Fransiskus Diaan-Wahyudi Hidayat,” ujar Fransiskus Diaan di Kantor DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (17/7/2020).
Sebelum PDI Perjuangan, kata Fransiskus, parpol lain yang sudah lebih dulu mengeluarkan rekomendasi untuk dirinya dan Wahyudi Hidayat ialah Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia menyebut, perolehan kursi dari kedua partai ini sudah cukup untuk mengantarkannya maju sebagai pasangan calon kepala daerah.
Kendati perolehan kursinya sudah cukup, komisaris PT Duta Daya Kalimantan ini tidak ingin menutup pintu bagi parpol-parpol lain yang hendak berkoalisi. Sebab menurutnya, makin banyak partai yang bergabung, makin bertambahlah kekuatan mereka untuk bertarung dalam Pilkada.
“Sementara ini memang baru PDI Perjuangan dan PAN yang jadi kendaraan politik kita. Tetapi, tidak menutup kemungkinan partai-partai lain bisa bergabung juga karena kita mendaftar di semua partai.
Kalau ada yang gabung lagi, ya kita sangat menerima dengan tangan terbuka karena itu akan jadi amunusi tambahan bagi kita,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pencalonan Fransiskus di Pilkada Kapuas Hulu tahun 2020 ini merupakan pencalonannya yang kedua.
Di tahun 2015 lalu, berpasangan dengan Andi Aswad, Ia sempat bertarung merebut kursi “Kapuas Hulu 1” namun kalah tipis dari pasangan A.M. Nasir dan Antonius L. Ain Pamero.
Disinggung mengenai hal ini, suami Angeline Fremalco, anggota DPRD Kalbar ini menyatakan bahwa pengalamannya maju pada tahun 2015 silam merupakan modal yang sangat berharga.
Dari pengalaman itulah Ia belajar untuk tidak mengulangi berbagai kesalahan yang mengakibatkan dirinya kalah.
“Belajar dari pengalaman 2015 lalu karena saya sempat ikut berkompetisi, tentu banyak hal yang jadi catatan bagi kita.
Terutama evaluasi masalah tim, masalah kinerja, masalah pendekatan kepada masyarakat, penyampaian program-program kita, apalagi sekarang metode kampanye jauh berbeda dengan dulu. Sekarang akan lebih sering datang ke masyarakat,” paparnya.
Menantu mantan Gubernur Kalbar Cornelis ini juga mengakui kalau masa kampanye pada Pilkada 2020 ini sedikit berkurang dibandingkan lima tahun silam.
Ia menghitung, masa kampanye pada tahun ini hanya sekitar 71 hari, sementara masa kampanye pada Pilkada 2015 lalu berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Kendati demikian, Fransiskus tidak ingin menjadikan hal itu sebagai masalah. Untuk menyiasatinya, Ia mengklaim sudah punya jurus lain.
“Ini tantangan kita ke depan. Apalagi dengan luas geografi Kapuas Hulu yang luar biasa. Kemudian, Covid-19 juga jadi tantangan tersendiri. Adanya peraturan KPU soal penerapan protokol kesehatan selama kampanye tentu akan kita patuhi.
Untuk mengakali kendala-kendala yang saya paparkan sebelumnya, kami akan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan melakukan zoom meeting atau pertemuan virtual dengan masyarakat.
Di tempat-tempat yang akses telekomunikasinya terbatas, barulah kami mengadakan pertemuan tatap muka,” jelas Bendahara DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat periode 2010-2019 ini.
Pada Pilkada Kapuas Hulu 2020 ini, Fransiskus menggandeng politikus muda dari Partai Amanat Nasional sekaligus anggota DPRD Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat.
Hidayat, demikian dirinya biasa disapa mengaku sudah memantapkan hati untuk berpasangan dengan Fransiskus dan siap memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Usia yang masih relatif muda diakui Hidayat bukan penghalang bagi seseorang untuk bisa memimpin. Ia menyebut beberapa nama yang terbukti berhasil memimpin daerah meski usia mereka masih tergolong muda.
Oleh karenanya, Hidayat yakin kalau dirinya dan Fransiskus mampu memimpin kabupaten dengan jumlah penduduk lebih dari 200 ribu jiwa tersebut. Dengan mengusung jargon “Kapuas Hulu Hebat”, Hidayat optimis dapat memenangkan Pilkada 2020.
“Kita memang masih muda, tapi yakinlah, usia bukan penentu keberhasilan seseorang dalam memimpin.
Ada mantan Bupati Trenggalek yang kini Wagub Jatim Emil Dardak, kemudian Ridho Ficardo yang dulu Gubernur Lampung dan masih banyak pemimpin muda yang berhasil memimpin daerahnya.
Makanya, kami optimis Pilkada ini bisa kami menangkan. Dengan mengusung jargon Kapuas Hulu Hebat, insyaallah kemenangan akan kita raih.
Hebat itu artinya harmonis, energik, berdaya saing atau bermartabat, amanah dan terampil. Itulah yang kami usung,” pungkasnya.(Njb)