Daerah

Diskusi Tentang New Normal, Muda: Kubu Raya Gencarkan Gerakan Kepong Bakol

AJI Pontianak sukses gelar diskusi Online tentang New Normal
Pamflet Diskusi Online AJI Pontianak tentang New Normal (ist)

KALBARSATU.ID – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan New Normal yang diterapkan oleh pemerintah saat ini harus menjadi peluang bagi masyarakat untuk bisa terus produktif, karena justru banyak peluang yang bisa diambil dari pandemi COVID-19 yang terjadi sampai saat ini.

“Kenapa banyak peluang yang bisa diambil, contohnya, disaat banyak barang impor yang tidak bisa masuk ke Indonesia karena COVID-19, dengan new normal ini menjadi tantangan bagi kita untuk mencari alternatif lain agar bisa lebih mandiri. Memang ada resiko dan tantangan yang harus dihadapi, namun ini lah tatangan karena keberhasilan tentu tidak bisa serta merta dicapai tanpa adanya tantangan yang harus dihadapi,” kata Muda saat menjadi narasumber diskusi online tentang new normal yang diadakan AJI Pontianak, Rabu (3/6/2020).

Untuk itu, katanya, penerapan new normal ini harus membuat kita untuk bisa lebih produktif, bukan malah stagnan karena banyak sktor yang tidak bergerak. “Ini justru harus dijadikan sebagai peluang. Dan untuk itu pemerintah Kubu Raya telah membuat regulasi untuk mendukung hal itu,” tuturnya.

Menurut Muda, partisipasi publik diperlukan dalam menghadapi new normal, karena untuk menjalankan new normal ini diperlukan gerakan yang masive dan serentak. “Makanya Kubu Raya menggencarkan gerakan kepong bakol, agar semua pihak bisa terlibat langsung dan semua bidang pembangunan bisa segera berjalan normal,” katanya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kalimantan Barat, dr. Rifka kemungkinan COVID-19 ini akan masih terjadi 12 sampai 24 bulan ke depan, dan untuk itu pemerintah serta masyarakat harus benar-benar mematuhi protokol kesehatan agar bisa menekan angka penularn COVID-19.

“New Normal ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia dan beberapa pemerintah dunia untuk bisa tetap bertahan ditengah pandemi yang terjadi. Memang untuk itu, diperlukan langkah yang konkrit untuk penanggulangannya disisi lain kita harus bisa tetap produktif,” kata Rifka.

Namun, lanjutnya, ditengah produktifitas tersebut masyarakat diingatkan untuk tidak melupakan protokol kesehatan yang ada, agar masyarakat bisa tetap terhindar dari wabah ini. “Makanya menggunakan masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak dalam protokol kesehatan jangan sampai dilupakan dalam penerapan New Normal ini,” katanya.

Sementara itu, pada kegiatan yang sama Ketua Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia (HIMPSI) Kalimantan Barat, Dr. Fitri Sukmawati, M.Psi, Psikolog menyebutkan, untuk mengindari dampak COVID-19, psikologi masyarakat harus bisa terus terjaga, salah satu caranya adalah dengan tidak stress.

Dirinya mengatakan, mencegah kepanikan untuk meningkatkan sistem imun tubuh dalam mencegah penyebaran COVID-19 menjadi salah satu langkah yang tepat dan sejalan dengan apa yang dilakukan Himpsi.

“Secara psikologis, kepanikan, kecemasan, dan stres dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga rentan terhadap penyakit, termasuk infeksi COVID-19. Jadi, kami menilai langkah yang dilakukan Bapak Bupati Muda Mahendrawan sejalan dengan pandangan Himpunan Psikolog Indonesia,” kata dia.

Ia menuturkan marah, cemas, sedih, dan tertekan memicu otak mengeluarkan hormon noradrenalin. “Yaitu hormon yang sangat beracun yang membuat fisik kita menjadi lemah, sakit-sakitan, cepat tua, dan cepat mematikan syaraf,” katanya.

Ia menjelaskan dalam menghadapi masa krisis COVID-19, masyarakat harus berpikiran positif dan tenang supaya mental sehat dan daya tahan tubuh tidak melemah. Dengan daya tahan tubuh yang terjaga baik, kata dia, tubuh tidak mudah terkena penyakit.

Ia juga meminta warga selalu tenang dan mengikuti arahan pemerintah sehingga dapat bertindak antisipatif, terukur, dengan tidak memiliki kecemasan berlebihan atau kekhawatiran, dan stres berkelanjutan. “Mari kita saling mendukung dan jangan saling menyalahkan,” katanya.

Fitrsi menambahkan jika ingin sehat, hormon endorfin harus banyak keluar dari dalam tubuh karena hormon itu memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina. Cara memunculkan hormon itu dengan terus berpikiran positif, berperasaan positif, dan bersyukur.

“Dengan begitu secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin atau yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan,” katanya.(*)

https://pontianak.aji.or.id/
Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita
Exit mobile version