KALBARSATU.ID — Penanaman Mangrove berbasis Digital dan Paket Wisata Murah di Ekowisata Telok Berdiri, Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, diresmikan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar pada Minggu 6 Desember 2020.
Penanaman mangrove berbasis digital ini merupakan bentuk inovasi yang diciptakan pemuda pelopor Sungai Kupah yakni Rudi Hartono.
“Penanaman mangrove secara digital ini bertujuan memberikan sensasi yang berbeda kepada wisatawan yang berkunjung,” kata Rudi,
Seusai menanam mangrove, lanjut Rudi, wisatawan tak hanya mendapat sertifikat adopsi mangrove, namun juga mendapatkan kode penanaman.
“Sekaligus titik koordinat tanaman mangrove yang ditanam,” ujarnya.
Sehingga proses tumbuh kembang pohon pun, tambah Rudi, dapat dipantau wisatawan dengan teknologi digital.
“Kemudian kita nantinya akan mengeluarkan sertifikat daring. Sertifikat ini berisi piagam penghargaan dan ucapan terima kasih atas adopsi pohon mangrove,” tuturnya.
Dia menyebutkan bahwa metode ini merupakan cara baru dalam menanam pohon secara digital.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Maria Agustina mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan berperan aktif guna mendorong inovasi yang telah diciptakan.
“Pemerintah Kabupaten Kubu Raya siap membantu mendukung sarana dan prasaran pariwisata yang telah diresmikan ini,” kata dia.
“Kita akan Kepung bakul bersama-sama untuk membangun destinasi yang menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Kubu Raya ini,” tambahnya.
Disebutkan juga bahwa Peran pemerintah Kabupaten Kubu Raya tidak hanya sektor pariwisata saja. Mungkin sektor-sektor pendukung sarana pariwisata ini menjadi salah satu perhatiannya.
“Nanti kami fokus, baik itu sarana dan prasarana transportasinya, mungkin pengembangan SDM masyarakatnya,” sebutnya.
Dirinya juga berharap Ekowisata Telok Berdiri yang telah diresmikan ini dapat menarik peminat wisatawan untuk datang ke Desa Sungai Kupah.
“Kita berharap ini terus berlanjut menjadi destinasi yang menarik, orang akan kembali lagi ke sini untuk melihat tadi mangrove-mangrove yang sudah ditanam mereka. Terutama masyarakat disekitar,” imbuhnya.
Dia juga mengajak masyarakat sekitar untuk sama-sama kita menjadi penjaga, pemelihara untuk wilayah destinasi yang ada. Jangan sampai dirusak, apalagi ini berbasis lingkungan.(**)