FDKI IAIN Pontianak Dorong Produktivitas Akademik dan Penguatan Tri Dharma

FDKI IAIN Pontianak Dorong Produktivitas Akademik dan Penguatan Tri Dharma
FDKI IAIN Pontianak Dorong Produktivitas Akademik dan Penguatan Tri Dharma. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Pontianak menggelar kegiatan Upgrading Penulisan dan Publikasi Dosen pada 20–21 November 2025 di kampus IAIN Pontianak. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya fakultas meningkatkan kualitas akademik serta mendorong produktivitas publikasi ilmiah para dosen.

Tiga narasumber dihadirkan untuk memperkuat kapasitas peserta dalam memahami standar dan strategi publikasi ilmiah, yakni Soleh Hasan Wahid, pengelola Jurnal Ascarya Ponorogo; Muhamad Lutfi Hakim, pengelola Jurnal Islamic Law IAIN Pontianak; serta Dedy Ari Asfar, peneliti dari Universitas Tanjungpura Pontianak.

Bacaan Lainnya

Selama dua hari, peserta mendapatkan materi mengenai karakteristik artikel jurnal terakreditasi, teknik penulisan bagian-bagian artikel, strategi memilih isu dan jurnal tujuan, pengalaman praktis mengirim tulisan ke jurnal berakreditasi, hingga langkah-langkah menyesuaikan templat jurnal.

Sesi berbagi pengalaman para pemateri mengenai proses publikasi menjadi bagian yang paling interaktif dan banyak membuka wawasan para peserta.
Dekan FDKI, Yusriadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong budaya menulis di lingkungan fakultas.

“Kami ingin memantik semangat dosen untuk menulis dan mempublikasikan hasil penelitiannya. FDKI berkomitmen memfasilitasi agar para dosen mampu menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan terbit di jurnal akademik,” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan kapasitas penulisan ilmiah tidak hanya penting bagi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga memiliki dampak langsung bagi program studi dalam persiapan akreditasi. Publikasi dosen menjadi salah satu indikator utama mutu akademik dan daya saing institusi.

Lebih jauh, Yusriadi menekankan pentingnya publikasi bagi reputasi dosen di mata publik dan mahasiswa.

“Jika kita menyuruh mahasiswa belajar dan menulis, maka dosen harus memberikan contoh. Publikasi adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus profesional,” katanya.

Melalui kegiatan ini, FDKI berharap lahir lebih banyak karya ilmiah dan kolaborasi, yang tidak hanya memperkaya khazanah akademik, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi Islam di tingkat nasional.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait