PONTIANAK, KALBAR SATU – Jelang bulan Ramadan tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menggelar kegiatan apel siaga.
“Apel Siaga pagi hari ini diikuti oleh seluruh jajaran Lapas Kelas IIA Kalbar, dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57,” kata Kepala Divisi Permasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalbar Suprobowati di Pontianak, Rabu 7 April 2021.
Lebih lanjut, ape itu sekaligus dalam rangka persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan, sehingga butuh kesiapan masing-masing jajaran pemasyarakatan dalam menghadapi kondisi Ramadhan yang akan datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya mendapatkan perintah baik dari presiden, menteri, irjen dan dirjen untuk petugas agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar lapangan karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
“Intinya kami agar tidak meninggalkan tempat kerja atau beraktivitas di luar karena masih dalam keadaan pandemi COVID-19, untuk tahanan di dalam juga tidak ada kunjungan atau besuk dari luar,” ujarnya.
Selain itu, diakui bahwa pihaknya mengadakan apel siaga ini dengan harapan seluruh jajaran punya komitmen yang sama dalam menjalankan tugas penanganan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
“Dalam apel ini kami berharap agar seluruh jajaran terkait punya komitmen yang sama, tujuan yang sama dalam menjalankan tugas penanganan para WBP ini,” katanya.
Terkait meningkatkan komitmen bersama itu mungkin spesifik sekali untuk Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkora (P4GN) di dalam Lapas Kalbar.
“Karena selama ini kita sudah berjuang mati-matian tetapi tetap saja masih ada yang mencoba untuk penyalahgunaan barang haram tersebut.”
“Kami mencoba meningkatkan deteksi dini para petugas, sehingga harapan kami bisa memberantas narkoba yang ada di dalam Lapas Kalbar,” ujarnya.
Pogram-program pembinaan di dalam Lapas bukan hanya diberikan secara rutinitas, tetapi sekarang justru lebih ditekankan bahwa mereka didalam akan menyadari keberadaan dirinya sehingga pada saat keluar dari Lapas bisa bermanfaat.
“Kami mencoba untuk meningkatkan berbagai aktivitas yang ada di dalam, sesuai dengan kondisi masing-masing.”
“Jadi mereka di dalam bukan hanya tidur dan makan, tetapi mereka diberi aktivitas yang nantinya bermanfaat bagi diri sendiri juga bagi lingkungan pada saat mereka keluar,” tutupnya. #