Daerah

Karolin: Kami Bukan PKI, Kami PDI Perjuangan

3
Karolin usai memimpin Apel Siaga di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (26/6/2020).
Karolin usai memimpin Apel Siaga di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (26/6/2020).

KALBARSATU.ID – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa menyesalkan aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan pada saat aksi unjuk rasa menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan gedung DPR-RI beberapa waktu lalu. Ia pun meminta segenap kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kalbar untuk tidak bereaksi berlebihan atas tindakan tidak terpuji tersebut.

“PDI Perjuangan memandang bahwa keributan yang ditimbulkan pada saat insiden kemarin di luar cita-cita Pancasila. Jika ada perbedaan pendapat, PDI Perjuangan sangat terbuka untuk melakukan dialog. Silakan disampaikan kepada wakil-wakil rakyat di DPR, bagian mana yang tidak disetujui. Maunya seperti apa,” kata Karol, sapaan akrabnya, saat dijumpai usai memimpin Apel Siaga di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (26/6/2020).

Advertiser
Banner Ads

Bupati Landak itu juga mengaku geram karena partainya dituding sebagai biang kerok atas polemik RUU HIP. Padahal, kata dia, PDI Perjuangan bukan satu-satunya partai yang setuju akan rancangan tersebut.

“Dalam catatan rapat, jelas bahwa bukan PDI Perjuangan bukanlah satu-satunya yang menyetujui RUU itu. Ada fraksi-fraksi lain yang menyetujui. Bahkan, teman-teman PKS juga setuju. Bukan cuma kami, tapi kenapa cuma bendera kami yang dibakar,” imbuhnya.

Secara tegas, Karolin juga membantah kalau partainya menganut paham yang sama dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Karol menegaskan kalau tudingan tersebut sangat tidak berdasar karena PDI Perjuangan merupakan partai yang jelas-jelas menganut ideologi Pancasila.

“Itu pernyataan tidak berdasar (soal PDI Perjuangan dikaitkan dengan PKI). Dalam AD/ART, dalam gerak langkah kepartaian, kami menjunjung tinggi Pancasila dan memiliki ajaran ideologi yang jelas. Kita bertuhan sesuai dengan dasar negara dan UU yang ada. Setiap acara selalu dipimpin dengan doa. Setiap kader kami, silakan dicek KTP-nya pasti ada agamanya. Jadi kangan sembarangan nuduh kami PKI. Apa buktinya, apa dasarnya. Saya kira itu tidak relevan. Itu stigma yang ditempelkan oleh orang-orang yang ingin menggembosi PDI Perjuangan. Saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa kami bukan PKI, tapi kami PDI Perjuangan,” tegasnya.(Njb)

Exit mobile version