PONTIANAK, KALBAR SATU – Kota Pontianak Butuh Dukungan Warga Turunkan Zona Risiko COVID-19. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Minggu 1 Agustus 2021.
Dia berujar, butuh dukungan dari semua warga atau masyarakat dalam menurunkan zona risiko penyebaran pandemi COVID-19 di kota itu. Kuncinya adalah kebersamaan.
“Karena dalam penanganan COVID-19 ini kita tidak bisa saling menyalahkan tetapi kebersamaan dan saling tolong menolong meningkatkan rasa empati,” kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Ahad.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kota Pontianak telah keluar dari zona merah risiko penyebaran COVID-19 menjadi zona oranye.
Kata Wali Kota Edi, turunnya zona tersebut dinilai tidak terlepas dari upaya bersama seluruh lapisan masyarakat hingga Pontianak turun menjadi zona oranye. Pihaknya terus berupaya untuk menurunkan zona risiko tersebut hingga pada zona terendah yakni hijau.
Baca Juga: Pembukaan Mahasiswa KKL-DR IAIN Pontianak 2021 Posko Kecamatan Sebangki
Baca Juga: Penerapan PPKM Level 4 Kota Pontianak Berakhir, Akankah Diperpanjang?
Meski pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota terus berupaya mengendalikan COVID-19, menurutnya hal itu akan sulit tercapai tanpa adanya dukungan masyarakat, salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan.
Lebih lanjut, dampak ditetapkannya Pontianak sebagai kota yang mesti menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV, dinilainya sangat berdampak pada sektor perekonomian.
Hal itu kata dia, terutama bagi para pelaku UMKM, ekonomi kreatif, pekerja non formal hingga pekerja harian yang bertumpu pada penghasilan harian.
“Oleh sebab itu kita berharap kerja sama dari semua kalangan agar PPKM ini segera berakhir sehingga perekonomian tetap bergerak tetapi aman dari COVID-19,” ungkap Edi.
Upaya memperluas cakupan vaksinasi juga terus dilakukan, yang hingga kini cakupan vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 140 ribu orang atau lebih dari 30 persen, katanya.
Menurutnya ketersediaan stok vaksin yang terbatas menjadi kendala dalam memperluas cakupan vaksinasi.
Tambahnya, ketersediaan stok vaksin di daerah bergantung pada pasokan dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya sebagai pelaksana vaksinasi bagi masyarakat.
“Sepanjang vaksin sudah masuk dan diserahkan kepada Pemerintah Kota Pontianak, maka langsung kita distribusikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Demikian Berita Terkait “Kota Pontianak Butuh Dukungan Warga Turunkan Zona Risiko COVID-19