KALBAR SATU ID – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pontianak menggelar kegiatan Kajian Keagamaan dan Penguatan Kompetensi Guru serta Tenaga Kependidikan (TU) pada Jumat, 7 November 2025, bertempat di Ruang Guru MAN 1 Pontianak.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan, sebagai bagian dari program rutin bulanan madrasah dalam rangka meningkatkan kualitas profesionalisme dan spiritualitas warga madrasah.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Qs. Al Kahfi ayat 1-12 dipimpin langsung oleh Kepala MAN 1 Pontianak, Sholihin HZ, dan selanjutnya Sholihin menyampaikan sambutan singkatnya yang menegaskan bahwa kajian ini merupakan agenda pembinaan berkelanjutan.
“Kegiatan ini menjadi agenda bulanan yang kami formulasikan dan pada kali ini dikemas dalam bentuk kajian keagamaan.
Tujuannya agar guru dan tenaga kependidikan tidak hanya unggul dalam kompetensi mengajar, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan moral,” ujar Sholihin.
Baca juga: Kepala MAN 1 Pontianak Ikuti Safari Keagamaan Antikorupsi di Kanwil Kemenag Kalbar
Pada kesempatan tersebut, hadir dua narasumber utama. Dr. Didi Nur Haris, Lc., M.Sh., dosen Politeknik Negeri Pontianak, menyampaikan materi kajian bertema “Profesionalisme Guru Berbasis Al-Qur’an.” Dalam pemaparannya, Ustaz Didi—sapaan akrabnya—mengulas Q.S. Ali Imran ayat 79, yang menegaskan pentingnya peran guru sebagai pendidik yang mengajarkan ilmu dengan keteladanan.
“Profesionalisme guru sejati bukan hanya pada kecakapan mengajar, tetapi juga pada kemampuan menanamkan nilai-nilai Qur’ani dan menjadi teladan bagi murid-muridnya,” jelas Ustaz Didi.
Ayat yang dibahas, Q.S. Ali Imran: 79, berbunyi:
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, ‘Hendaklah kamu menjadi penyembahku, bukan penyembah Allah,’ tetapi (sebaliknya dia berkata), ‘Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”.
Menurut Ustaz Didi, ayat ini menjadi dasar bagi setiap pendidik untuk senantiasa bersikap rabbani yaitu mengajar dan mendidik dengan niat karena Allah serta meneladankan akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan.
Baca juga: Siswa MAN 1 Pontianak Dapat Penghargaan dari Kemenag Kalbar
Sesi berikutnya diisi oleh Hj. Widiani, M.Pd., yang membawakan materi tentang “Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)”.
Ia menjelaskan bahwa konsep deep learning dalam pendidikan berfokus pada proses belajar yang menumbuhkan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar menghafal informasi.
“Deep learning menuntun siswa untuk berpikir kritis, memahami konsep secara menyeluruh, serta mampu mengaitkan pengetahuan dengan situasi nyata dalam kehidupan mereka,” terang Widiani.
Menurutnya, guru berperan penting dalam menciptakan pembelajaran yang menantang, kolaboratif, dan reflektif agar peserta didik dapat mengembangkan potensi secara optimal.
Kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini menandai komitmen MAN 1 Pontianak dalam membangun ekosistem pendidikan yang unggul, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Dengan keseimbangan antara peningkatan kompetensi profesional dan spiritual, diharapkan seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 1 Pontianak semakin siap menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.






