KALBARSATU.ID – Sujiwo gelar konferensi pers terkait kabar mundurnya dari wakil bupati Kubu Raya, Sabtu (20/6/20).
Sujiwo mengatakan bahwa dirinya sudah mengajukan ke Partai Pengusungnya DPP Partai PDI Perjuangan terkait pengunduran dirinya dari wakil Bupati. Hanya saja menurutnya ada mekanisme yang harus dilalui sesuai aturan UU.
“Saya sudah ajukan ke partai pengusung DPP Partai secara tertulis setelah disetujui partai dibawa ke Pleno baru dibawa ke Kementrian Dalam Negeri. Seperti itu mekanismenya,” sebut Sujiwo di Kediaman Pribadinya, Sabtu (2/6/2020).
Di depan ratusan simpatisan, Jiwo membeberkan kekecewaannya kepada Bupati Kuburaya Muda Mahendra atas apa yang telah dilakukan bahkan sebelum pelantikan 2019 lalu.
“Sebenarnya, sebelum pelantikan kami sudah merasa dikhianati. Sikap saya tidak akan berubah. Saya tahu diri seperti apa tupoksi Wakil Bupati seperti apa. Saya sudah mengambil keputusan dan saya mohon pesan saya kepada Pak Muda jangan musuhi orang-orang saya. Mereka juga berjuang juga untuk kita saat pemilihan Pilkada dulu,” tuturnya.
Ia mengatakan, jabatannya sebagai Wakil Bupati jika tidak banyak memberi manfaat maka keputusan untuk mengundurkan diri adalah hal yang tepat.
“Saya ingat pesan Gusdur ketika jabatan tidak bisa jadi manfaat bagi daerah dan masyarakat maka lepaskan,” tegasnya.
Sujiwo mengakui bahwa semenjak dirinya menjabat Wakil Bupati mulai jabatannya sama sekali tidak memberikan manfaat kepada masyarakat Kuburaya.
Oleh karena dirinya meminta kepada Bupati dan Sekda Kubu Raya untuk jujur atas apa yang telah dilakukan terhadap dirinya.
“Mohon Pak Bupati dan Sekda tolong jujur telah berbuat apa kepada saya. Jika tidak akan saya beberkan ke Kemendagri. Daripada saya bertahan tetapi tidak diberlakukan sebagai Wakil Bupati lebih baik saya berjuang lewat jalur lain,” ujarnya.
Dirinya juga memohon kepada semua pihak untuk memahami keputusan yang yang dipilihnya.
Baca Juga: Ketua Fraksi PKS Kubu Raya, Tanggapi Rencana Mundurnya Wabup Kubu Raya
“Saya keterangan pers ini, agar tidak blunder, karena nanti yang menjadi korban masyarakat. Biar saya yang menjadi korban atas kesemena-menaan Bupati terhadap saya. Saya buktikan dan kepada Bupati jika saya ada keburukan sila diungkap. Bupati harus jujur atas apa yang terjadi,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam Pembahasan APBD tidak pernah terlibat, disposisi termasuk pendelegasian bahkan ada intimidasi dan terakhir ada pejabat bertemu, langsung dipindahkan.
“Ini cara Tuhan menyelamatkan saya. saya mohon kepada Pak Muda untuk gentle beragumentasi dan menjelaskan. Saya sedih melepas ini tetapi saya bangga atas apa yang saya lakukan,” tuturnya.