PONTIANAK, KALBAR SATU – Baru-baru ini Museum Kalbar menggelar pameran koleksi alat musik tradisional khas Suku Dayak dan Melayu jenis petik, pukul dan gesek di daerah tersebut.
Temporer Alat Musik khas Kalimantan Barat dipamerkan dalam Pameran Temporer Alat Musik Tradisional Kalbar, di Museum Kalbar di Kota Pontianak.
“Pameran temporer yang menampilkan puluhan alat musik koleksi UPT Museum Kalbar selama sepekan dari Senin (20/9) hingga Minggu (26/9),” kata Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar Kusmindari Triwati melalui keterangan tertulinya di Pontianak, Rabu 22 September 2021.
Ia mengatakan, tujuan pameran itu untuk memperkenalkan kepada generasi muda. Kata dia, dari jumlah alat musik itu, saat ini hanya sebagian kecil saja yang masih diproduksi, seperti Keledi dan Sape.
“Setiap alat musik dari masing-masing kabupaten di Kalbar memiliki ciri khas tersendiri, terutama dari Suku Dayak, yaitu antara lain Senggayong dari Ketapang, Silotong dari Bengkayang dan Sape dari Dayak Kayaan,” sebutnya.
Baca Juga: Masyarakat Adat Desa Mondi di Sekadau Lakukan Ritual Tolak Bala
Baca Juga: Pontianak Perluas Ruang Terbuka Hijau hingga 10 Titik
Adapun alat musik tradisional, lanjut dia, yang ditampilkan itu antara lain, alat musik petik khas Dayak yaitu Sape. Rebab yang merupakan alat musik jenis chordophone dan sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar, selain itu ada juga Silotong yang merupakan alat musik bambu yang dimainkan dengan cara dipukul dengan stik.
Untuk alat musik tradisional khas Melayu, turut ditampilkan akordeon yang dimainkan dengan cara tangan kanan menekan tuts, sementara tangan kiri menarik dan mendorong bagian karet fleksibel.
Kusmindari menyatakan bahwa saat ini dibutuhkan regenerasi pemain musik, karena pemain musik yang ada, sudah banyak yang tua sekali, sementara saat ini belum ada penerusnya.
Untuk itu UPT Museum Provinsi Kalbar secara berkesinambungan mengadakan pelatihan alat musik tradisional yang dapat diikuti masyarakat setempat.
Media Rujukan satunus.id