PC GP Ansor Kota Pontianak, Desak Pemerintah Batalkan Impor Beras

- Editor

Selasa, 23 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pontianak sahabat Bukhori

i

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pontianak sahabat Bukhori

PONTIANAK, KALBARSATU.ID – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pontianak secara tegas, meminta pemerintah untuk segera membatalkan rencana impor satu juta ton beras, karena akan mengorbankan dan merugikan nasib petani Indonesia.

Sebab Indonesia merupakan negara agraris. Fakta sosio-historis dan budaya pun menunjukkan, bangsa Indonesia punya riwayat peradaban agraris yang panjang.

“Kami (GP Ansor) Pontianak akan bersama petani dan menjadi penyambung suara mereka,” tegas Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pontianak sahabat Bukhori, Senin, 22 Maret 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Thailand pada akhir bulan ini, kami menilai sangat merugikan banyak petani Indonesia sendiri, apalagi kalau impor beras itu dilakukan pada setiap tahun.

“Seharusnya Pemerintah itu berfikir bagaimana caranya petani Indonesia bisa menghasilkan dan memproduksi beras untuk di ekspor bukan malah mengimpor beras untuk petani”. imbuh Bukhori

Rencana impor beras dinilai kontraproduktif dengan kondisi di lapangan. Sebab saat ini, petani di beberapa daerah di Indonesia sedang berlangsung musim panen. Karena itu, persediaan beras nasional menurut kami masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Jika kita mengacu pada data Kementerian Pertanian dimana stok beras nasional hingga Mei 2021 diperkirakan mencapai 24,90 juta ton, apalagi didorong hasil panen raya yang berlangsung selama Maret-April. Sementara kebutuhan beras nasional diproyeksi mencapai 12,3 juta ton. Neraca beras hingga akhir Mei, akan surplus sebesar 12,56 juta ton.

“Jadi kebijakan impor beras masih saja dilaksanakan pemerintah, maka keseriusan pemerintah dalam membina dan mensejahterakan petani patut diragukan, karena momentumnya menjelang panen raya,” tutur sahabat Bukhori.

Sedangkan potensi luas panen padi pada Januari hingga April 2021, bisa mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan pada awal 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar.

Berita Terkait

KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang
Pengprov MI Kalbar Sukses Digelar WBMC 2024, Fighter Indonesia Raih Kemenangan di Laga Profesional
Lantamal XII Sukses Gelar Bersih Sungai Kapuas dan Olahraga Bersama
Madrais Nyatakan Mundur Dari Pencalonan Ketua PCNU Kubu Raya
Pemprov Kalbar Bebaskan Denda Pajak Hingga Desember Tahun ini
Husni Kurniawan: Satu Komando Dukung Sutarmidji Akui Kemenangan Norsan-Krisantus
Menang Pilkada Kubu Raya, Muda Mahendrawan Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Jiwo-Sukir
Ucapan Selamat Sutarmidji Untuk Kemenangan Norsan-Krisantus di Pilgub Kalbar 2024

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 17:29 WIB

KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:09 WIB

Pengprov MI Kalbar Sukses Digelar WBMC 2024, Fighter Indonesia Raih Kemenangan di Laga Profesional

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:01 WIB

Lantamal XII Sukses Gelar Bersih Sungai Kapuas dan Olahraga Bersama

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:57 WIB

Madrais Nyatakan Mundur Dari Pencalonan Ketua PCNU Kubu Raya

Selasa, 3 Desember 2024 - 16:50 WIB

Pemprov Kalbar Bebaskan Denda Pajak Hingga Desember Tahun ini

Berita Terbaru