KALBARSATU.ID – Sebagai bentuk nyata meningkatkan proses pembelajaran serta memperluas kaderisasi, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mempawah menggelar sosialisasi organisasi
dan pentingnya berorganisasi di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU Mempawah) yang berlokasi di Desa Purun, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (19/09/20)
Acara yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB di aula kampus Nahdlatul Ulama, dihadiri oleh perwakilan yayasan dan mahasiswa nahdlatul ulama.
Salah satu Ketua PC PMII Mempawah, Wahid Hasyim. S.Pd.I menyampaikan bahwa agenda kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk melakukan perluasan PMII Mempawah di kampus-kampus yang belum ada kader PMII.
“Memang sudah kewajiban, PMII menjadi wadah proses bagi semua mahasiswa, sehingga nantinya menjadi pewaris gerakan para ulama’ (NU).
Hal ini selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana tanggung jawab mahasiswa selain melakukan pembelajaran di kelas, juga wajib melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,” tegasnya.
Lebih Lanjut Wahid Hasyim menekankan kepada mahasiswa UNU agar meningkatkan kepekaan terhadap sosial dan berproses untuk memantapkan pengetahuan yang mana representasinya terhadap kampus UNU.
“Mahasiswa harus menjadi motorisasi perubahan. Pada hakikatnya, perluasan wilayah ini bertujuan untuk mengembangkan kader PMII Kabupaten Mempawah sebagai tolak ukur gerakan pemuda mahasiswa lainnya,” katanya.
Mengingat, pihak lembaga UNU purun memberikan respon positif dengan hadirnya PMII di Perguruan Tinggi yang berbasis pesantren tersebut.
“InsyaAllah setelah sosialisasi ini akan dilaksanakan Mapaba pada bulan september yang di kampus UNU Ini,”
Selanjutnya, menurut wahid hasyim memaparkan sebuah arti pentingnya beroganisasi, sebutan mahasiswa, tri dharma perguruan tinggi, tipe mahasiswa, badan otonom nahdlatul ulama dan sekilas gambaran PMII,”
Sosialisasi tersebut merupakan langkah awal sebagai pengenalan organisasi PMII kepada para mahasiswa/i di UNU Purun, demi terwujudnya pemekaran kaderisasi,” pungkasnya.
Citizen reporter : Ahmad Musleh