Daerah

PKB Kalbar Siap Bagikan 5000 Paket Sembako Cak Imin

×

PKB Kalbar Siap Bagikan 5000 Paket Sembako Cak Imin

Sebarkan artikel ini
PKB Peduli Covid 19
Tampak ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik pantau mungkar muat bantuan sembako (ist)

KALBARSATU.ID – Pandemi Covid-19 masih berlangsung, membuat banyak aspek kehidupan di masyarakat terganggu dan berdampak pada pendapatan. 70 ton sembako dari Ketua Umum DPP PKB, A. Muhaimin Iskandar atau yg karib disapa Cak Imin tiba di Pontianak diharapkan bisa sedikit meringankan beban masyarakat.

“Alhamdulillah sudah sampai kemarin, dan hari ini mulai kami distribusikan ke semua kabupaten,” kata ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik, Selasa (19/5) kemarin di gudang pasir MKB Jeruju, disela-sela bongkar muat paket sembako dari kontainer ke truk.

Menurut Mulyadi, total bantuan paket sembako Cak Imin dari DPP PKB sebanyak 5000 paket dengan total berat kurang lebih 70 ton dan diangkut dari jakarta menggunakan 4 kontainer. Isi masing-masing paket yakni beras, minyak goreng dan gula pasir.

“Mudah-mudahan hari ini dan besok sudah mulai didistribusikan ke penerima,” harapnya.

Dia menjelaskan berbagai kebijakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sudah dilakukan pemerintah dan tentunya ini menimbulkan efek berantai di bidang ekonomi masyarakat yang selama ini
mengandalkan perputaran ekonominya dari pertemuan fisik dan interaksi langsung antar masyarakat seperti pedagang pasar, UMKM, transportasi publik dan sebagainya.

“Antisipasi yang dilakukan pemerintah belum dapat menjangkau keseluruhan masyarakat yang terdampak
terutama masyarakat ekonomi bawah berpenghasilan lepas harian,” ujarnya

PKB kata Mulyadi hadir dan turut berpartisipasi menanggulangi ekonomi masyarakat yang terdampak
kebijakan penanganan pandemic Covid-19 yang belum dapat tercover oleh program pemerintah.

“Setidaknya ada yang bisa kami berikan untuk masyarakat ditengah kondisi seperti ini,” tukasnya.

Kelompok sasaran penerima kata Mulyadi yakni masyarakat terdampak kebijakan penanggulangan Covid-19 dengan mengutamakan basis konstituen PKB, korban PHK, Guru Ngaji, Guru Madin, dan Kiai Kampung. (**)