Daerah

PKPT IPNU-IPPNU IAIN Pontianak Peringati Isra Mi’raj

2
PKPT IPNU-IPPNU IAIN Pontianak Peringati Isra Mi'raj
PKPT IPNU-IPPNU IAIN Pontianak (29/3) menggelar acara Isra' Mi'raj sekaligus RAKER (Rapat Kerja) di Aula Rektorat IAIN Pontianak. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat kampus dan pembina PKPT Serta dari kader pelajar NU se-Kota Pontianak.

PONTIANAK, KALBARSATU.ID — PKPT IPNU-IPPNU IAIN Pontianak (29/3) menggelar acara Isra’ Mi’raj sekaligus RAKER (Rapat Kerja) di Aula Rektorat IAIN Pontianak. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat kampus dan pembina PKPT Serta dari kader pelajar NU se-Kota Pontianak.

Ketua PKPT IPPNU, Siti Nur Azizah mengungkapkan bahwa acara yang sedang diselenggarakan termasuk sangat dadakan. Mengumpulkan biaya seadanya dengan cara mengambil iuran dari setiap pengurus.

Advertiser
Banner Ads

“Sebenarnya kami gak kepikiran mau ngadain acara kayak gini. Tapi tau-tau aja jadi, biaya juga ngumpulin uang, patungan dari masing-masing pengurus,” ungkapnya.

PKPT IPNU-IPPNU IAIN Pontianak merupakan Komisariat sayap organisasi pelajar NU yang pertama di Kalimantan Barat yang berdiri pada awal tahun 2019 lalu. Meski masih terbilang baru namun semangat dan eksistensinya tidak mengalahkan organisasi lainnya yang lebih dulu berdiri.

Saat bersamaan, Firdaus Ahmad sebagai wakil rektor I memberikan apresiasi sekaligus memotivasi bagi para pelajar NU yang hadir di acara tersebut. Ia mengungkapkan, adanya IPNU-IPPNU di kampus seolah memberi ciri khas dari pemaknaan NU itu sendiri.

“Pelajar NU tentu memiliki makna yang kental untuk sebuah pergerakan pemikiran. Arti dari Nahdlatul Ulama’ merupakan kebangkitan cendekiawan. Kalau sudah menyandang kata cendekia, tentu isi di dalamnya adalah orang-orang yang berpihak pada kepentingan cendekia, berpihak pada kepentingan kebangkitan pengetahuan,” terangnya.

Ia juga menyampaikan pesan motivasinya kepada para tamu undangan khususnya para pelajar NU yang hadir. Dengan mengutip salah satu perkataan dari Albert Enstein.

“Strive not to be a success, but rather to be of value. Saya harap adik-adik tidak hanya sekedar ingin menjadi orang sukses tapi jadilah orang yang bernilai. Sukses tapi tidak bernilai adalah hal yang sia-sia,” tutupnya.

Setelah memberikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan ditutup melalui mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Miskari, Lc., M. H.I. #

Exit mobile version