KALBARSATU.ID – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupten Kubu Raya (KKR) pertanyakan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai belum maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan hasil Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), TA 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurun namun Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) malah naik, ini menunjukan gagalnya OPD dalam melaksanakan tugasnya.
Sekretaris PMII Kabapaten Kubu Raya Mas’ud menilai tidak ada keseriusan OPD dalam menjalankan tugasnya. Seharusnya apabila PAD itu menurun penyerapan anggaran dimaksimalkan, ini SILPA malah menunjukan surplus.
“Sebenarnya apa yang dikerjakan OPD,” ujarnya.
Mas’ud juga menyayangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menurun akibat serapan anggaran yang tidak maksimal. Seperti contoh Dinas Pekerjaan Umum (PU) banyak DAK di Bidang Pengairan yang batal dikerjakan dan ada juga yang terlambat yang sudah melewati masa kontrak.
“ini sudah temuan yang menghambat pembangunan serta menyebabkan kerugian bagi negara, ini jelas ada yang tidak beres.,” Imbuh Mas’ud.
Tugas besar bagi pemerintahan Muda-Jiwo untuk bisa meningkatkan lagi PAD KKR, jangan sampai kejadian ini berulang kembali ditahun berikutnya.
“Kalau ada yang bilang tahun pertama pemerintahan Muda-Jiwo berhasil, maka dengan kejadian ini perlu evaluasi besar-besaran agar kata berhasil benar-benar adanya,” tambah Mas’ud.
Dirinya juga mengatakan bahwa PMII KKR komitmen akan berperan aktif untuk kemajuan KKR dengan ikut serta mengawasi pemerintahan Muda-Jiwo.
“Saya juga meminta kepada kepala daerah untuk tegas terhadap OPD yang kerjanya hanya main-main saja, jangan korbankan rakyat hanya karena kepentingan pribadi atau kelompok,” tutup Masu’d. (*)