Daerah

Predator Anak di Bengkayang: Ada 10 Korban, Pelaku Pemilik Sanggar Tari

×

Predator Anak di Bengkayang: Ada 10 Korban, Pelaku Pemilik Sanggar Tari

Sebarkan artikel ini
Predator anak
Terungkap Kasus Predator anak atau Persetubuhan Anak Dibawah Umur di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

KALBARSATU.ID — Terungkap Kasus Predator anak atau Persetubuhan Anak Dibawah Umur di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Berdasarkan keterangan kepolisian Kabupaten Bengkayang, setidak ada 10 korban anak dibawah umur yang disetubuhi oleh pelaku.

Pengungkapan kasus predator anak tersebut disampaikan melalui press release yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bengkayang AKBP NB. Darma, S.I.K., M.H. di Mako Polres Bengkayang, Kamis 21 Januari 2021 siang.

Kapolres Darma menerangkan, kasus yang menyangkut persetubuhan anak (predator anak) dipandang penting untuk disampaikan karena kepada media dan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang.

“Mengawali informasi tindak pidana ini berdasarkan laporan polisi kurang lebih 9 laporan polisi terhadap tersangka yang jumlah korbannya sampai dengan hari ini 10 orang. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi ada yang menjadi korban,” ucap Kapolres Bengkayang AKBP NB. Darma.

Terkait perkara dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Bengkayang,  Darma menuturkan kasus ini telah membuat kaget karena modus yang dilakukan oleh tersangka melakukan penipuan bujuk rayu melalui informasi-informasi yang dihubungkan dengan hal-hal gaib.

“Ditemukan beberapa fakta bahwa, tersangka memiliki sanggar yang namanya Bawak’ng Nyamo yang diidentifikasi sebagai sanggar tari yang didirikan tahun 2015.”

“Ada tengkuyung dan batu yang dipersiapkan sebelum korban-korban datang ke rumah sebagai modus bagi calon korban-korban yang lain,” jelas NB Darma.

“Mudus kegiatan itu untuk berkunci batin dengan cara melakukan persetubuhan yang sebetulnya berdasarkan hasil pemeriksaan untuk memenuhi hawa nafsu tersangka”, tambah Kapolres.

AKBP NB. Darma menjelaskan ada beberapa korban yang dilakukan persetubuhan lebih dari 1 (satu) kali dengan alasan sampai keluar tengkung dengan batu.

“Ada modus yang dilakukan berulang-ulang sampai berkunci batin sampai didapatkan tengkuyung dan batu yang telah dipersiapkan oleh pelaku.”

“Dari hasil pemeriksaan pelaku melakukan terhitung mulai dari bulan agustus tahun 2020 sampai januari kemarin diawali dari satu orang yang melapor hingga korban lainnya ikut melapor,” tutur Kapolres NB Darma.

Ditemukan barang bukti berupa Pakaian korban, Mangkok plastik yang berisikan telur, batu kemenyan dan daun sirih, Mangkok kaca yang berisikan beras kuning, Ember cat berisikan dupa, Satu tempayan berisikan beras kuning.

“Tersangka melakukan persetubuhan ada dibeberapa TKP. Di dalam kamar rumah tersangka, di dapur rumah tersangka, di pondok sawah samping rumah tersangka, di kebun jagung di samping rumah tersangka, di kebun karet belakang rumah tersangka,” kata Kapolres.

Kapolres Darma menghimbau masyarakat akan pentingnya peran orangtua dalam mengawasi putra dan putrinya dari modus-modus tersangka.

Anak harus membangun komunikasi dengan orangtua atau orang yang dianggap menjadi teladan dan pihak untuk mengecek sanggar jangan sampai ada modus-modus yang sama yang duga dilakukan.

Kita sebagai warga masyarakat mengkampanyekan perlindungan terhadap kelompok usia rentan anak-anak karena kasus sangat signifikan yang dilakukan oleh orang terdekat korban

“Apabila ada korban yang berkaitan dengan kasus ini jangan ragu-ragu untuk melaporkan supaya tidak terus menerus terjadi dan ada potensi terhadap contoh kasus ini membuat orang percaya apabila berhubungan dengan hal-hal mistis,” tutup Kapolres NB Darma.

Pelaku berinisial JP (36) dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) dan (2) Jo Pasal 76 D UU RI No. 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti UU RI No.1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.#