PONTIANAK, KALBAR SATU – Sebanyak Lima Daerah di Kalbar Capaian Vaksinasi untuk Lansia Masih Rendah. Kabar itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson.
Adapun sebanyak Lima Daerah di Kalbar yang Capaian Vaksinasi untuk Lansia Masih Rendah antara lain, Kabupaten Kayong Utara, Sekadau, Kubu Raya, Melawi dan Kapuas Hulu.
“Untuk itu kita minta lima daerah ini bisa mempercepat proses vaksinasi untuk Lansia di daerahnya,” kata Harisson di Pontianak, Senin 31 Mei 2021.
Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa capaian vaksinasi COVID-19 bagi lansia di setiap kabupaten/kota di Kalbar sampai dengan tanggal 30 Mei 2021 untuk Kabupaten Kayong Utara sasaran vaksin lansia sebanyak 12.397 orang dan vaksin pada tahap 1 sebanyak 38 orang dan tahap 2 sebanyak 25 orang.
Berita Kalbar Lainnya: Tingkatkan Sinergisitas Pemkab Kubu Raya dengan TNI-Polri, Sujiwo Ajak Tanam Pohon
Kemudian Kabupaten Sekadau sasaran vaksin lansia sebanyak 16.014 orang dan vaksin pada tahap 1 sebanyak 51 orang dan tahap 2 sebanyak 42 orang.
Sementara unutuk Kabupaten Kubu Raya sasaran vaksin lansia sebanyak 43.659 orang dan yang sudah di vaksin pada tahap 1 sebanyak 274 orang dan tahap 2 sebanyak 171 orang. Kabupaten Melawi sasaran vaksin lansia sebanyak 15.743 orang dan yang sudah di vaksin pada tahap 1 sebanyak 112 orang dan tahap 2 sebanyak 78 orang.
Sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu sasaran vaksin lansia sebanyak 22.161 orang dan yang sudah di vaksin pada tahap 1 sebanyak 185orang dan tahap 2 sebanyak 141 orang.
Berita Kalbar Lainnya: Kepala Dinkes Kota Pontianak Imbau Lansia Tidak Ragu Divaksin COVID-19
Lebih lanjua dia menjelaskan, lansia adalah kelompok yang paling berisiko setelah nakes terhadap kemungkinan tertular virus corona. Terlebih, Lansia adalah kelompok umur yang paling berisiko terhadap kematian bila terpapar COVID-19, apa lagi bila mereka mempunyai komorbid (penyakit bawaan).
“Untuk itu, seharusnya lima kabupaten ini giat melaksanakan vaksinasi terhadap lansia, mengingat sekitar 60 persen kasus fatal atau meninggal bila menderita COVID-19 adalah kelompok lansia,” tuturnya.
Dikatakan Harisson, pihaknya mendapat informasi ada daerah yang menyatakan kekurangan vaksin sehingga capaian untuk vaksinasi bagi lansia masih rendah.
“Perlu diketahui, tidak ada istilah vaksin kurang, Kementerian Kesehatan menjamin ketersediaan vaksin. Distribusi vaksin ke kabupaten/kota dari Kemenkes tergantung pada laporan laju pelaksanaan vaksinasi dan berapa stok yang tersedia di kabupaten/kota,” katanya.
Bila laju pelaksanaan vaksinasi lambat dan stok yang dilaporkan dalam aplikasi SMILE masih banyak, otomatis Kemenkes tidak akan mendistribusikan vaksin ke kabupaten kota tersebut.