KALBAR SATU ID – MAN 2 Pontianak akan mengikuti kompetisi adiwiyata nasional bersama beberapa sekolah lainnya di Pontianak pada bulan Agustus 2025 mendatang.
Program nasional ini diformulasikan dalam bentuk Gerakan PBLHS (Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah).
Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah adalah sebuah aksi kolektif yang dilakukan oleh sekolah untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan.
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan budaya lingkungan hidup di kalangan siswa dan warga sekolah, serta menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan lestari.
Saat ini, berbagai kelompok kerja atau pokja yang disiapkan untuk mendukung terlaksananya gerakan ini terus bergerak dan melaksanakan programnya.
Pokja Adiwiyata ini diantaranya adalah kebersihan fungsi sanitasui dan drainase, pokja pengelolaan sampah, pokja konservasi air dan energi, pokja membentuk jejaring kerja dan komunikasi, pokJa membentuk dan memberdayakan kader adiwiyata serta pokja kampanye dan pubklikasi PRLH atau Perilaku Ramah Lingkungan Hidup.
Baca juga: Nurfahmi Qalam Haqiqi Siswa MAN 2 Pontianak Melaju ke KSM Nasional di Maluku Utara
Sholihin HZ yang merupakan guru al Quran Hadits di MAN 2 Pontianak diamanahi sebagai Ketua Pokja 8 yang membidangi kampanye dan publikasi GBPRLH.
“Saat ini telah melaksanakan programnya meliputi kampanye sosialisasi ke internal siswa MAN 2 Pontianak, selain itu penyebaran stiker “Mari Dukung Gerakan Budaya Bersih” untuk seluruh siswa dan tenaga pendidik di MAN 2 Pontianak,” kata Sholihin HZ dalam keterangannya, Jumat (13/06/25).
Sementara Kepala MAN 2 Pontianak, Hj Yuliana memberikan respon positif terkait dengan aktifitas dari masing-masing pokja adiwiyata ini.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim Adiwiyata Nasional MAN 2 Pontianak khususnya tim kampanye atas inisiatif dan dedikasinya dalam menyusun dan melaksanakan program kerja kampanye budaya bersih di lingkungan madrasah kita,” ungkapnya.
Menurutnya, program ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan berwawasan lingkungan.
“Program ini sejalan dengan visi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang peduli dan berbudaya lingkungan.” jelasnya.
“Budaya bersih tidak hanya mencerminkan kepedulian terhadap kebersihan fisik, tetapi juga mencerminkan karakter dan sikap disiplin warga madrasah. Melalui kampanye ini, saya berharap seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan semakin terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan madrasah, baik secara individu maupun kolektif.” pungkas Hj.Yuliana.
