Singkawang Penuhi 15 Indikator Penetapan Zona Merah Covid-19

- Editor

Rabu, 7 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Kalimantan Barat, dr Yuliani menyebutkan bahwa Kota Singkawang telah memenuhi 15 indikator penetapan zona merah COVID-19. Berdasarkan penentuan wilayah zona merah COVID-19 merupakan hasil dari penilaian oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) melalui 15 indikator.

i

Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Kalimantan Barat, dr Yuliani menyebutkan bahwa Kota Singkawang telah memenuhi 15 indikator penetapan zona merah COVID-19. Berdasarkan penentuan wilayah zona merah COVID-19 merupakan hasil dari penilaian oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) melalui 15 indikator.

PONTIANAK, KALBAR SATU – Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Kalimantan Barat, dr Yuliani menyebutkan bahwa Kota Singkawang telah memenuhi 15 indikator penetapan zona merah COVID-19. Berdasarkan penentuan wilayah zona merah COVID-19 merupakan hasil dari penilaian oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) melalui 15 indikator.

“Ada 15 indikator dan 15 indikator ini Kota Singkawang ada semua,” kata Yuliana di Singkawang, Selasa.

Lebih lanjut ia menejlaskan, beberapa indikator yang dimaksud, diantaranya adalah tingginya angka positif COVID-19 di Kota Singkawang. Dimana hari ini saja total terkonfirmasi sudah berjumlah 1.381 kasus. Kata dia, penuhnya ruang isolasi pasien COVID-19 di seluruh Rumah Sakit di Kota Singkawang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Sebanyak 739 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kota Singkawang

Baca Juga: RSUD Kota Pontianak Pastikan Pasokan Aksigen Aman

“Ada tiga rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi COVID-19, diantaranya RSUD Abdul Aziz, RSU Santo Vincentius dan Rumah Sakit Harapan Bersama (RSHB),” tuturnya.

Tempat tidur (TT) di ruang Isolasi di tiga rumah sakit tersebut menurutnya sudah penuh 100 persen. Selain itu, tingginya angka kematian akibat COVID-19 juga menjadi salah satu indikator penilaian zona penyebaran COVID-19 di Kota Singkawang.

“Saat ini, terhitung 110 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia. Angka kematian (akibat COVID-19) lebih dari lima persen, dari jumlah pasien COVID-19 yang dirawat,” katanya.

Yuli menerangkan, sejak sepekan terakhir kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Singkawang cenderung meningkat drastis. Bahkan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terjadi hingga ratusan kasus per harinya.

Berdasarkan data yang dirilis dari Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Singkawang, total pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kota Singkawang ada sebanyak 1.381 orang.

Sementara pasien terkonfirmasi yang dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang ada sebanyak 39 orang, 14 orang diantaranya berasal dari luar Singkawang.

Sedangkan pasien suspek yang dirawat ada sebanyak 12 orang, 4 diantaranya berasal dari luar Kota Singkawang.

Terkait hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Rindar Prihartono mengatakan, saat ini pihaknya telah menggelar rapat untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan menyikapi zona merah ini.

“Sekarang lagi rapat di ruang kerja Wali Kota Singkawang, mungkin nanti ibu Wali Kota Singkawang selaku Ketua Satgas COVID-19 yang akan memberikan keterangan,” ujarnya.

Plt Direktur RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, dr Ruchanihadi mengatakan, umumnya pasien COVID-19 yang meninggal dunia rata-rata mengalami sesak nafas berat. Artinya pasien sudah dalam kondisi drop baru datang ke rumah sakit.

“Ada pasien yang datang sudah mengalami sesak nafas dengan saturasi 20 persen, 50 persen dan 70 persen. Bahkan ada yang meninggal dunia di UGD,” katanya.

Menurutnya, pasien yang datang di UGD saturasi 20 persen saat diterapi naik 50 persen, namun sore harinya meninggal dunia.

“Untuk rentang usia yang meninggal dunia mendominasi antara 40-50 tahun. Bahkan ada juga yang lansia,” ujarnya.

Berita Terkait

KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang
Pengprov MI Kalbar Sukses Digelar WBMC 2024, Fighter Indonesia Raih Kemenangan di Laga Profesional
Lantamal XII Sukses Gelar Bersih Sungai Kapuas dan Olahraga Bersama
Madrais Nyatakan Mundur Dari Pencalonan Ketua PCNU Kubu Raya
Pemprov Kalbar Bebaskan Denda Pajak Hingga Desember Tahun ini
Husni Kurniawan: Satu Komando Dukung Sutarmidji Akui Kemenangan Norsan-Krisantus
Menang Pilkada Kubu Raya, Muda Mahendrawan Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Jiwo-Sukir
Ucapan Selamat Sutarmidji Untuk Kemenangan Norsan-Krisantus di Pilgub Kalbar 2024

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 17:29 WIB

KPU Melawi Tetapkan Hasil Perolehan Suara Pilbup, Paslon Dadi-Malin Menang

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:09 WIB

Pengprov MI Kalbar Sukses Digelar WBMC 2024, Fighter Indonesia Raih Kemenangan di Laga Profesional

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:01 WIB

Lantamal XII Sukses Gelar Bersih Sungai Kapuas dan Olahraga Bersama

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:57 WIB

Madrais Nyatakan Mundur Dari Pencalonan Ketua PCNU Kubu Raya

Selasa, 3 Desember 2024 - 16:50 WIB

Pemprov Kalbar Bebaskan Denda Pajak Hingga Desember Tahun ini

Berita Terbaru

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru. Foto/Istimewa.

News

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru

Jumat, 20 Des 2024 - 20:53 WIB