Daerah

Tingkatkan Kapasitas Internal, Gemawan Lakukan Penguatan Riset Aksi Partisipatif

2
Tingkatkan Kapasitas Internal, Gemawan Lakukan Penguatan Riset Aksi Partisipatif
Tingkatkan Kapasitas Internal, Gemawan Lakukan Penguatan Riset Aksi Partisipatif

PONTIANAK, KALBAT SATU – Perkumpulan Gemawan gelar Pelatihan Metodologi Riset Aksi Partisipatif untuk Penguatan Riset Gemawan.

Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini dimulai pada Rabu (1/12) secara hybrid dan diselenggarakan secara internal bagi para pegiat Gemawan.

Advertiser
Banner Ads

Direktur Gemawan, Laili Khairnur, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para pegiat Gemawan dalam melakukan riset aksi partisipatif.

“Riset aksi partisipatif atau partisipatory research action bertujuan untuk membawa perubahan secara partisipatif, sehingga diperlukan kapasitas yang cukup bagi para pegiat, terutama pegiat muda untuk mampu menangkap berbagai fakta yang ditemukan di lapangan serta pelibatan masyarakat dalam sebuah upaya perubahan,” jelasnya pada pembukaan kegiatan.

Pelatihan ini merupakan harmonisasi dari proses assessment yang dilakukan Gemawan terhadap 120-an desa di Kalimantan Barat selama 2 bulan terakhir.

Menurut Laili, data desa yang diperoleh para pegiat Gemawan merupakan living document, yang akan terus menyempurna dan termutakhirkan.

“Sehingga diharapkan pelatihan ini dapat berkontribusi terhadap penyempurnaan data desa yang akan dihasilkan Gemawan,” tambahnya lagi.

Sejak berdiri pada tahun 1999, Gemawan bertujuan untuk memperkuat masyarakat lokal dan mendorong perubahan kebijakan dalam mencapai keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Peduli Korban Banjir, Gemawan Bersama Kelompok Masyarakat Sipil Kalbar Salurkan Bantuan

Tujuan itu kristalisasi dalam visi Mewujudkan Masyarakat Sipil yang Berdaulat dan Bermartabat: Kuat secara Politik dan Mandiri secara Ekonomi berbasis Kearifan Lokal, Keadilan Gender, dan Keadilan Ekologis.

Reza, panitia kegiatan, menjelaskan bahwa pengimplementasian visi Gemawan dilakukan melalui empat metode pendekatan: pertama, pengorganisasian; kedua, advokasi; ketiga, kampanye; serta keempat, riset dan pengelolaan pengetahuan.

“Proses riset ini dapat menjadi muara dari kanal-kanal metode pendekatan Gemawan. Sehingga dengan sekali proses, keseluruhan metode – dari pengorganisasian, advikasi, kampanye, hingga riset dan pengelolaan pengetahuan – dapat berjalan bersamaan,” harapnya.

Baca Juga: Wujudkan Perempuan Maju, Bersatu, Berdaulat dan Bermartabat, Gemawan Bentuk SETARA

Reza menjelaskan, pada hari terakhir, Jumat (3/12), para peserta akan ditugaskan untuk melakukan praktik data collecting di beberapa titik di Kota Pontianak.

“Penugasan ini untuk semakin mengasah ketajaman perspektif pasca transfer pengetahuan selama pelatihan,” imbuh tim Knowledge Management Gemawan ini.

Baca Juga: Didampingi Gemawan dan Yappika Komunitas SDN 19 Medang Maksimalkan Lahan Kosong

Proses pelatihan tiga hari ini dibagi menjadi 2 sesi: in-class dan out-class. Pada sesi in-class, para peserta mendapatkan masukan dari peneliti fellow Gemawan, yakni Ahmad Dhiaulhaq, Ph.D , peneliti KITLV/ Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies, dan Rosa de Vos, Ph. D, peneliti Wageningen University and Research.

“Untuk sesi out-class, peserta akan diasistensi oleh teman-teman internal Gemawan,” Reza menambahkan.

“Kami berharap pembelajaran ini bisa berkontribusi dalam menjawab kebutuhan kelompok di tingkat tapak,” tutupnya.

Exit mobile version