Daerah

Tokoh Masyarakat hingga Pemuka Agama Kubu Raya Minta Sujiwo Batalkan Pengunduran Diri

1
Forum Komunikasi Pimpinan Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Kubu Raya berkunjung ke kediaman Pembina FKPP Kubu Raya Sujiwo di Jalan Sungai Raya Dalam Pontianak, Rabu (1/7/2020).
Forum Komunikasi Pimpinan Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Kubu Raya berkunjung ke kediaman Pembina FKPP Kubu Raya Sujiwo di Jalan Sungai Raya Dalam Pontianak, Rabu (1/7/2020).

KALBARSATU.ID – Mundurnya Sujiwo dari posisi Wakil Bupati Kubu Raya disayangkan oleh berbagai kalangan. Tak sedikit masyarakat yang bahkan mendesak Sujiwo untuk membatalkan pengunduran diri tersebut.

Tokoh masyarakat bahkan turut meminta Sujiwo untuk tidak mengundurkan diri. Mahrus, tokoh masyarakat di Kecamatan Sungai Raya merupakan salah satunya.

Advertiser
Banner Ads

Mahrus mengaku terpukul dengan kabar mundurnya Sujiwo. Ia pun meminta agar Bendahara DPD PDI Perjuangan Kalbar tersebut membatalkan niatnya untuk mundur sebagai Wakil Bupati.

“Keputuan Pak Jiwo (sapaan akrab Sujiwo) untuk mundur mengagetkan kita semua. Tetapi, terlepas dari itu semua, pasti ada proses karena Pak Jiwo majunya melalui partai, bukan perorangan.”

“Kita berharap, baik partai maupun lembaga yang memproses pengunduran diri beliau nantinya memperhatikan bahwa Pak Jiwo bukan lagi tentang dirinya secara pribadi, tapi wakil bagi semua masyarakat Kubu Raya.”

“Karena, 70 persen lebih suara pasangan Muda-Jiwo pada Pilkada 2018 lalu adalah suara include. Bukan suara Bupati saja, tetapi juga suara Wakil Bupati,” kata Mahrus saat diwawancarai di Sungai Raya, belum lama ini.

Mahrus meyakini, pembagian ‘kue’ kekuasaan yang tidak merata bukanlah alasan Sujuwo untuk mundur sebagai Wabup Kubu Raya. Ia juga menampik kalau keputusan Sujiwo untuk mundur adalah gegara tidak kebagian proyek pembangunan.

Mahrus menduga, niatan mundur tersebut dipicu oleh banyaknya aspirasi konstituen yang menjadi basis Sujiwo yang tidak bisa diakomodasi oleh Bupati.

“Pak Jiwo kami tahu dari dulu orangnya sangat komitmen. Artinya, apa yang diucapkan selalu beliau laksanakan. Dengan ada peristiwa ini (mundur dari jabatan Wabup), kami menduga kalau jabatan yang saat ini beliau emban malah membuat reputasinya jadi tercoreng.”

“Aspirasi seperti perbaikan jalan, jembatan dan lain-lain yang disampaikan oleh konstituennya tentu sudah diteruskan, tetapi mungkin tidak ditanggapi oleh Bupati. Itu yang barangkali membuat beliau ingin mundur,” tuturnya.

Bukan hanya tokoh masyarakat, pemuka agama juga meminta Sujiwo untuk tidak mundur. Adalah Gus M. Warisi, pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal Sungai Ambawang yang mendorong agar Sujiwo membatalkan niat mundur.

Menurut Warisi, sosok Sujiwo masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama bagi pondok pesantren. Karenanya, Ia berharap Sujiwo mengurungkan niatnya untuk mundur agar bisa selalu memberikan kontribusi bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan Pak Jiwo tidak mundur, ya. Karena, beliau adalah sosok yang selama ini aktif memperjuangkan kepentingan pondok pesantren,” harapnya.(*)

Exit mobile version