KALBARASATU.ID – Amirudin dan Istri serta empat orang anaknya yang masih kecil, warga RT 01/RW 01 Pal 7 Desa Pal 9 Kecamatan Kabupaten Kubu Raya tinggal di rumah yang tidak layak huni dengan perlengkapan seadanya.
Amir mengatakan untuk bisa tetap bertahan hidup di tengah pademi Covid-19 hanya mengandal Istrinya yang berjualan Es Tebu. Menurutnya pngahsilan dari berjualan Es Tebu tidak menentu, kadang ramai kadang sepi, tergantung cuaca. Sementara dirinya hanya bekerja serabutan alias tidak memiliki perkerjaan tetap.
“Saya menafkahi Istri dan empat orang anak saya masih kecil. 3 diantaranya sudah sekolah dan yang paling tua duduk di bangku kelas 5 SD, sebentar lagi akan duduk di bangku Kelas 6 SD. Selama anak saya sekolah belum pernah dapat bantuan dari Dinas Istansi terkait,” uangkapnya.
Menurut pengakuannya, semenjak Wabah Virus corona atau Covid-19, belum Pernah merasakan tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.
“Saya hanya dapat melihat tetangga yang mendapat bantuan dari pemerintah, seperti BST, PKH. Padahal untuk taraf kehidupan mereka yang dapat bantuan jauh lebih baik dari pada kehidupan diri saya,” tutur Amir.
Namun dirinya mengakui pernah dapat bantuan beras 10 Kilogram dari desa melalui RT, dari Anggota DPRD 5 Kilogram beras dan dari Polresta Kabupaten Kubu Raya 10 Kilogram beras.
Untuk program bedah rumah dia menjelaskan tahun 2019 pernah diajukan dengan dilengkapi berkas poto kopi KTP sementara sama poto kopi Kepla Keluarga (KK).
“Jadi kemaren sempat saya mempertanyakan terkait bantuan bedah rumah sama kepala desa pal 9, pak kades bilang berkasnya belum lengakap dia hanya bisa berharap batuan program bedah rumah dan bantuan Covid-19 seperti BLT,” katanya.
Ditemui secara terpisah, Kepala desa Pal 9 Marhasan saat di Konfirmasi melaui ponselnya, membenarkan jika warganya yang benama Amirudin warga RT 01/RW 1 Pal 7 Desa Pal 9.
“Mohon maaf sebelumnya di tahun 2019 rumah saudara Amirudin sudah di daftarkan bedah rumah cuma ada data yang tidak mendukung jadi tidak masuk pada tahan 2019,” katanya.
Sementara Itu Mardiana Sekdes Desa Pal, ketika dikonfirmasi terkait keluhan warganya tentang bantuan Program BST 9 menjelaskan, bahwa BST itu datanya dari Kemensos bukan dari desa,
“Kami menerima data dari Kemensos yang akan kami salurkan ke warga. Kalau BLT DD Insya Allah kami dalam minggu ini akan mengadakan pembahasan bersama BPD, terkait penerima, karena harus melalui proses mikanisme yang ada,” tukasnya.
Dirinya juga menjelaskan terkait program bedah rumah yang dikeluhkan oleh warga RT 01 /RW 01 Pal Tujuh. Dia menagatakan bahwa pernah melihat data dari temannya yang turun kelapangan bawah saudara Amirudin sudah tmasuk data sebagai penerima untuk Program bedah rumah.(rls)