KALBARSATU.ID – Isu Terorisme seringkali disebut-disebut atas nama agama dan matinya bila melakukan aksi bom bunuh diri disebut mati syahid, benar seperti itu?
Bahkan banyak pertanyaan, Apakah aksi bom bunuh diri termasuk mati syahid? Beginilah penjelasannya menurut hadits.
Dikutip dari sripoku.com, banyak yang menganggap jika bunuh diri dengan meledakkan bom merupakan mati syahid lantaran di jalan membela agama Allah.
Namun, hal itu merupakan anggapan yang salah besar.
Hal ini lantaran tak ada ajaran agama yang menyeru kepada hal yang demikian.
Bahkan, kata Buya Yahya dalam Islam saja menyakiti sesama manusia dilarang, apalagi berbuat hal yang diluar dari ajaran agama.
BACA Tanggapi Aksi Bom Bunuh Diri di Makasar, PMKRI Sungai Raya Datangi Polres Kubu Raya
Lantas, apa saja yang termasuk mati syahid?
Syahid sedangkan kata jamaknya adalah Syuhada merupakan salah satu terminologi dalam Islam yang artinya adalah seorang Muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Mati syahid atau artinya mati dalam kondisi disaksikan oleh penduduk langit.
Yang InsyaAllah mendapat pahala yang sangat besar selama dalam hidupnya dalam kebaikan.
Seorang yang pertama mati Syahid adalah seorang wanita Syahidah yaitu Sumayyah binti Khayyat.
Mati syahid juga termasuk husnul khatimah, tapi husnul khatimah belum tentu itu termasuk syahid.
Karena mati syahid ada golongan tertentu saja seperti di hadist bawah ini.
“Orang-orang yang mati syahid yang selain terbunuh di jalan Allah ‘Azza wa Jalla (perang) itu ada tujuh orang, yaitu (1) korban wabah adalah syahid, (2) mati tenggelam ketika melakukan safar dalam rangka ketaatan adalah syahid, (3) yang punya luka pada lambung lalu mati maka matinya adalah syahid, (4) mati karena penyakit perut adalah syahid, (5) korban kebakaran adalah syahid, (6) yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan (7) seorang wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR Abu Daud)
Berikut ini 9 golongan mati syahid sesuai hadist Nabi Sholalahu’alaihi wasallam.
- Berperang di jalan Allah
Hal ini seperti para sahabat terdahulu, dan para dai yang berdakwah atau berjuang membela Islam dalam bentuk lain kemudian terbunuh
- Wabah penyakit
Ini kalau zaman sahabat dulu ada wabah thaun, kalau sekarang dunia tengah dilanda pandemi corona.
InsyaAllah yang meninggal karena corona dan dalam kondisi seorang mu’min yang taat maka mati syahid.
- Sakit perut
Semisal karena keracunan atau sakit perut akibat hal hal lainnya kecuali bunuh diri dgn mengkonsumsi racun
- Tenggelam
Ini seperti kita lagi safar karena tujuan baik bukan untuk maksiat kemudian kita tenggelam di sungai, danau, laut, tsunami, banjir bandang atau juga sedang berenang dengan niatan baik kemudian tenggelam juga insya Allah syahid
- Karena luka lambung
Ini mirip-mirip seperti point 3 tapi ini terkhusus lambung saja.
Jika ada luka lambung dalam seperti maag, asam lambung dan lain-lain.
- Korban kebakaran
Ini sudah jelas yaa, asal bukan bunuh diri dengan membakar tubuh saja.
- Tertimpa reruntuhan, bisa longsor, rumah ambruk atau gempa
- Seorang istri yang melahirkan
Ibu melahirkan itu perjuangan mulia
- “Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid.” (HR. Bukhari)
Larangan bunuh diri ditegaskan dalam Alquran.
Seperti dalam surah an-Nisa’ ayat 29
ي اَيُّهَا الَّذِيْنَ ا مَنُوْا لَا تَأْكُلُوْ ا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّا اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوْ ا اَنْفُسَكُمْ اِنَّ اللّ هَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.
Maka bunuh diri merupakan perbuatan haram.
Dilansir melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, berikut ini hukum membunuh dan bunuh diri yang disampaikan oleh Buya Yahya.
“Membunuh sama bunuh diri semuanya adalah dosa gede (besar), sebab masuk neraka semuanya,” ungkap Buya Yahya.
Buya Yahya menuturkan jika keputusan bunuh diri menunjukkan tidak adanya iman oleh orang tersebut.
“Bunuh diri taubatnya gimana? Lah orang sudah mati gimana mau taubat, makanya hati-hati putus asa, bunuh diri naudzubillah, bisa saja orang yang ditadkirkan bunuh diri adalah tidak adah iman, karena dia tidak percaya kepada Allah yang memberikan pertolongan,” jelasnya.
“Gara-gara menikah nggak jadi aja bunuh diri, putus cinta bunuh diri, ditinggal suami bunuh diri, rendah banget hidupnya orang dikit-dikit bunuh diri,” lanjutnya.
“Misalnya mnegancam minum baygon, itu bukan ahli iman, ahli iman selalu kembali kepada Allah, makanya orang bunuh diri itu orang yang merendahkan Allah, prasangka buruk kepada Allah, punya utang banyak bunuh diri, memangnya kalo sudah mati bebas di neraka?,” ungkap Buya Yahya.
“Emang nggak ditagih? Belum lagi dosanya bunuh diri,” tambahnya.
Semenatara bagaimana dengan tindakan membunuh orang?
“Lah membunuh orang naudzubillah busuk, membunuh orang kemungkinan taubatnya masih ada, meminta maaf kepada yang bersangkutan, taubat berjanji, berbuat baik kepada keluarga yang dibunuh, dan kita minta ampun kepada Allah terus,” jelasnya.
“Ataupun kalo dimaafkan keluarganya lebih enak, tapi ingat taubat yang sesungguhnya dak takutlah kepada Allah, membunuh seorang muslim itu adalah neraka jahanam,” tuturnya.
“Kebusukkan, tidak ada orang yang bisa membunuh seorang muslim kecuali memang kebusukkan hatinya dan dicap sebagai ahli neraka, hati-hati,” ungkap Buya Yahya.
Lantas bagaimana hukum membunuh orang?
“Menyakiti saja dilarang, kok tangannya sampe membunuh, makanya ketahuilahj kalo kita duudk dengan orang beriman jangan khawatir dia akan membunuh kita, duduk dengan ahli iman nggak mungkin kalo pun ngancam nggak mampu, karena imannya melarang nggak mungkin saya membunuh,” jelasnya.
“Kalo orang membunuh sesama muslim hanya urusan sepele tidak dibenarkan,” tambahnya.
Sementara itu, Buya Yahya memberikan pengecualian terhadap hal membunuh ini.
“Boleh membela diri sampai membunuh, tapi sifatnya membela diri, seorang perempuan akan dirusak kehormatannya oleh seorang laki-laki, lalu dia melakukan sesuatu sampe mati, orang yang itu tidak ada masalah,” ungkap Buya Yahya.
“Orang yang menjaga hartanya, ada orang yang masuk ke rumah kita mau ngerampok mengambil harta kita, lalu kita berantem sama dia sampe dia mati tidak dosa, karena dia masuk ke wilayah kita,” tuturnya.
“Orang menciderai kita, mau membunuh kita lalu kita membela diri sampe dia terbunuh nggak apa-apa bukan dosa,” jelasnya.
“Bahkan bila kita sendiri mati, orang meninggal karena membela hartanya yang halal maka dia termasuk syahid, barangsiapa meninggal menjaga kehormatan anak istrinya mati syahid,” ujar Buya Yahya. #