KALBAR SATU – Setelah tadi Minggu 18 Juli 2021 umat islam menjalankan Puasa sunnah Tarwiyah, giliran besok Senin umat islam kembali puasa sunnah Arafah 2021. Untuk itu kami sajikan bacaan Niat Puasa Arafah lengkap dengan keutamaannya.
Idul Adha 1442 H jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Keputusan pemerintah melalui Mega tersebut diputuskan setelah menggelar Sidang Isbat penentuan Idul Adha 2021 pada Sabtu (10/7/2021) lalu.
Sebelum Hari Raya Idul Adha, Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa. Ada dua puasa sunnah yang bisa dikerjakan yakni puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Pertama, yaitu Puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dzulhijjah atau pada Minggu (18/7/2021) nanti.
Kedua, yaitu puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah atau pada Senin (19/7/2021).
Selain itu, umat Islam juga bisa mengerjakan puasa pada 1-7 Dzulhijjah atau pada 11-17 Juli 2021.
Baca Juga: DOA Buka Puasa Tarwiyah Hari ini Minggu 18 Juli Bahasa Arab
Baca Juga: Jadwal Imsyak dan Waktu Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Minggu 18 Juli 2021 Seluruh Indonesia
Puasa itu disebut sebagai Puasa Dzulhijjah.
Kemudian pada tanggal 10 Dzulhijjah yang merupakan Hari Raya Idul Adha, Umat Islam diharamkan untuk berpuasa.
Begitu juga dengan tiga hari tasrik yakni 11-13 Dzulhijjah.
Baca Juga: NIAT Puasa Idul Adha Dzulhijjah Puasa Tarwiyah dan Arafah Besok
Baca Juga: Baca Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2021 Latin dan Haram Puasa pada Hari Tasrik
Inilah Lafadz Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sebelum menjalankan puasa, dianjurkan untuk membaca niat.
Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah, dan Arafah lengkap dengan lafal latin dan arti:
- Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
- Bacaan Niat Puasa Arafah 2021
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Dilansir babel.kemenag.go.id, Ustazah Dra Risnawati menyebutkan, bulan Dzulhijjah adalah suatu bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan.
Ia menjelaskan, pada bulan Dzulhijjah, ada sejumlah ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan imbalan pahala berlipat ganda.
Satu di antaranya puasa sunnah pada sembilan hari pertama bulan tersebut.
Lebih lanjut, Risnawati menerangkan sejumlah keutamaan menjalankan ibadah puasa di bulan Dzulhijjah.
Berikut keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiah, dan Arafah, seperti yang dikutip dari laman babel.kemenag.go.id:
- Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
- Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
- Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
- Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
- Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
- Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
- Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah.
Maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
- Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
- Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
- Bertambah harta.
- Dijamin kehidupan rumah tangganya.
- Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
- Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
- Dimudahkan kematiannya.
- Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
- Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
- Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.