KALBAR SATU – Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Puasa Syawal serta Bayar Utang Puasa Ramadhan 2021
Di sini terdapat bacaan Niat puasa Senin Kamis dan Puasa Syawal serta Bayar Utang Puasa Ramadhan 2021.
Simak bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Puasa Syawal serta Bayar Utang Puasa Ramadhan 2021
Umat muslim sangat dianjurkan melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis.
Anjuran tersebut sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.
Begini niat dan doa buka puasa Senin dan Kamis.
BACA JUGA Berikut Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dan doa lainnya
Bacaan Niat Puasa Sunah Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.
Bacaan Niat Puasa Sunah Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa, ada dua versi yang sering kita dengar. Pertama seperti di bawah ini:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Allaahummalakasumtu wabika amantu wa’aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin”
Artinya :
“Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”
Selanjutnya ada juga yang menggunakan doa berikut:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
‘Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah’
“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki).”
Keistimewaan Orang Puasa
Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam satu ceramahnya mengungkapkan, orang yang biasa berpuasa punya dua keistimewaan.
Pertama, orang puasa sering meningkatkan amal soleh.
“Anda misalnya sedang puasa. Pasti amal soleh anda meningkat,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Biasa hanya melaksanakan solat fardhu, lalu saat puasa ditambah dengan solat sunnah.
“Kalau nggak solat sunnah bisa gelisah. Tiba-tiba rajin baca Quran. Tiba-tiba pengen infak. Tiba-tiba meningkat amal soleh, amal soleh,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Kedua, orang puasa itu umumnya punya kesanggupan dan kekuatan untuk menahan maksiat.
“Nggak ada orang puasa maksiat. Karena minimal takut batal puasanya,” kata Ustadz Adi Hidayat.
“Silakan cek, apa ada orang puasa mencuri? Tidak. Apa ada orang puasa mau dusta? Tidak,” lanjut UAH.
Bahkan saat seorang yang puasa sedang sendirian, punya potensi untuk menyimpang, dia tahan.
“Karena khawatir minimal takut batal puasanya,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menceritakan, suatu waktu, buka puasa sesuai jadwal jam enam sore.
Jam enam kurang seperempat ada orang diprovokasi.
“Orang puasa diprovokasi orang lain. Dimarahin, dicela, dihina, habis satu buku. Apakah marah? Tidak. Apakah membalas? Tidak.
Temannya heran lalu bertanya, kamu nggak biasanya begini. Kenapa nggak dibalas?
“Entar habis Maghrib. Tapi habis Maghrib tidak dibalas, lupa, dah selesai. Dari