KALBARSATU.ID – Bulan ramadhan 2021 sebentar lagi. Nah sebelum bulan penuh ampunan itu tiba ada baiknya mengingat dan menghafal kembali bacaan Niat Sahur dan Bacaan Doa Buka Puasa.
Sebagaimana diketahui bahwa pada bulan Ramadhan atau bulan suci tersebut seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Dalam menjalan ibadah puasa ada banyak amalan sunnah termasuk makan sahur dan berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan harus diketahui oleh setiap muslim sebelum makan sahur, ada bacaan atau niat yang harus dibaca yaitu niat sahur puasa ramadhan.
Niat puasa merupakan salah satu rukun puasa. Selain sehabis tarawih, niat juga dibaca ketika hendak sahur.
Berikut bacaan niat puasa Ramadhan atau niat ketika hendak makan sahur
Niat puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta’aalaa.”
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’aala.
Niat puasa ini dibacakan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih atau sebelum imsak.
Doa Berbuka Puasa
Waktu berbuka puasa ditandakan dengan berkumandangnya adzan magrib. Berikut doa berbuka puasa:
Lafadz Pertama
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,”
Lafadz Kedua
Selain doa buka puasa di atas, ada satu pendapat lainnya tentang doa buka puasa yang berasal dari hadis Rasulullah SAW yaitu sebagai berikut,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud: 2/306, no. 2357 dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678).