Kalbar Satu, Islam – Berikut ini tata cara Iktikaf di Masjid dan Rumah, dan apa saja yang dilakukan saat Iktikaf.
Lalu apa itu Iktikaf?
Adapun pengertian Iktikaf ialah berdiam diri di masjid atau rumah disertai dengan niat hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Baca juga: Apakah Menyelam dapat Membatalkan Puasa? Hukum Menyelam di dalam air saat Puasa
Adapun yang perlu diperhatikan saat iktikaf meliputi syarat, rukun, adab, dan yang membatalkannya.
Selain itu, Iktikaf boleh dilakukan setiap saat, namun lebih dianjurkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Baca juga: Sejarah Nuzulul Quran dan Keutamaannya
Dikisahkan bhwa Nabi Muhammad SAW melakukan Iktikaf di 10 malam terakhir Ramadan dengan bertadarus membaca Al-Qur’an, merenung sambil berdoa, dan tidak hanya doa malam Lailatul Qadar saja.
Terkait hukum asal Iktikaf ialah sunnah, namun dapat menjadi wajib apabila dinazarkan. Kemudian, hukumnya bisa menjadi haram bila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin.
Baca juga: Keutamaan Malam Lailatul Qadar: Ini 5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Tapi juga Iktikaf menjadi makruh jika dilakukan oleh perempuan yang bertingkah dan mengundang fitnah, meski disertai izin.
Inilah rangkuman tentang tata cara Iktikaf di masjid dan rumah, seperti disadur dari Liputan6:
Baca juga: Hukum Memakai Minyak Wangi atau Parfum saat Puasa
Tata Cara Iktikaf
Pria Muslim dengan mengenakan masker saat membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Agung Faisal di Islamabad, Pakistan, Kamis (14/5/2020).
Itikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar yang Dianjurkan dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Syarat Iktikaf di Masjid dan Rumah:
Cara Iktikaf di masjid dan rumah untuk syarat harus dipastikan dapat terpenuhi dengan baik. Jika tidak, amalan Iktikaf yang dilakukan hukumnya bisa menjadi tidak sah.
Baca juga: Apa Tanda-Tanda Datangnya Lailatul Qadar, Berikut Bacaan Doa dan Amalan yang Dianjurkan
- Beragama Islam
- Berakal Sehat
- Bebas dari Hadas Besar
Rukun Iktikaf di Masjid dan Rumah:
- Niat (Nawaitu an i’tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala) Artinya: “Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala”.
- Berdiam diri di masjid atau rumah sekurang-kurangnya selama tuma’ninah salat
- Masjid atau rumah.
- Orang yang beriktikaf.
Baca juga: Bacaan Lafadz Doa dan Amalan Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Adab Iktikaf di Masjid dan Rumah:
Dalam risalah Imam al-Ghazali berjudul ‘al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) halaman 435’, disebutkan cara iktikaf di masjid dan rumah untuk adab ada delapan.
Artinya:
“Adab iktikaf, yakni: terus menerus berdzikir, penuh konsentrasi, tidak bercakap-cakap, selalu berada di tempat, tidak berpindah-pindah tempat, menahan keinginan nafsu, menahan diri dari kecenderungan menuruti nafsu dan menaati Allah azza wa jalla.”
Baca juga: Baca Sholawat ini dijamin Dapat Syafaat Rasulullah
Adab Iktikaf di masjid dan rumah
- Berdoa
- Membaca Dzikir
- Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW
- Membaca Al-Qur’an ataupun Hadits
- Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat
- Mengharap rida dari Allah SWT disertai niat yang bersih
- Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyuk
- Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat iktikaf
Baca juga:
Iktikaf di Masjid dan Rumah yang Membatalkan:
- Berhubungan suami istri
- Mengeluarkan mani dan sperma
- Mabuk yang disengaja
- Murtad
- Haid, selama waktu iktikaf cukup dalam masa suci biasanya
- Nifas
- Keluar tanpa alasan
- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
- Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri
Baca juga: Rezeki Dilancarkan Bagi Setiap Orang Yang membaca Surat Al Waqiah
Keutamaan Iktikaf di Masjid dan Rumah
- Segala dosa dihapus dan ditulis dengan kebaikan (Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Ibnu Majah, “Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah menjelaskan berkaitan dengan orang yang beriktikaf: “Ia berdiam diri dari dosa-dosa dan dialirkan baginya kebaikan seperti orang yang melakukan semua kebaikan”)
- Seperti pahala haji dan umrah (Diriwayatkan dalam Hadis Baihaqi, Rasulullah bersabda, “Barang siapa iktikaf 10 hari di dalam bulan Ramadan maka (dapat pahala) seperti orang yang dua kali haji dan dua kali umrah.”)
- Mendapatkan malam Lailatul Qadar (Rasulullah SAW beriktikaf pada 10 hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar dan untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdoa dan banyak berzikir ketika itu)
Baca juga: Bagian-Bagian Dalam Shalat Yang Masih Menjadi Perdebatan Masyarakat Indonesia
Demikian tulisan artikel tentang Cara Iktikaf di Masjid dan Rumah, dan Ketahui Apa Saja yang Dilakukan Saat Iktikaf baik syarat, rukun dan termasuk yang membatalkannya.