KALBAR SATU – Berikut Contoh materi kultum Ramadhan 1444 H. Teks ceramah singkat dengan tema mungkin saja cocok untuk Anda.
Teks ceramah singkat ini bisa disampaikan saat kultum Ramadhan 1444 H, baik menjelang berbuka puasa atau pun setelah shalat Tarawih.
Baca Juga: Simak Keutamaan Tadarus Al Qur’an di Bulan Ramadan
Tak haya disampaikan jelang berbuka atau setelah shalat Tarawih, juga bisa digunakan untuk materi kuliah subuh di bulan Ramadhan 1444 H.
Dirangkum dari Sumber terpercaya, berikut contoh teks ceramah singkat Ramadhan 1444 H:
Baca Juga: Rukun dan Syarat Sah Puasa Ramadhan, Umat Muslim Wajib Tahu
Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن، أَمَّا بَعْدُ
Hadirin jamaah yang dirahmati Allah,
Baca juga: Sejarah Puasa Ramadhan, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan doa buka Puasa
Islam mengatur segala sesuatu hal dari yang terkecil hingga yang terbesar agar hidup manusia terarah.
Bahkan, dalam Islam manusia diajarkan agar menjalani kehidupan ini menjadi penuh keberkahan, kebahagian dan ketentraman.
Baca juga: Panduan Shalat Tarawih Mulai Niat dan Doa Lengkap Arab Latin
Sesulit apapun ujian yang menerjang dalam kehidupan yang dijalani, Islam akan memberikan solusi.
Hadirin jamaah sekalian,
Seperti halnya saat manusia mengalami kesedihan atas musibah yang menerpanya, dalam Islam diatur agar tidak berlarut dalam kesedihan tersebut.
Baca juga: Apakah Berobat Dengan disuntik Membatalkan Puasa?
Artinya, manusia boleh bersedih akan tetapi Allah memberikan solusi supaya kesedihan tersebut dapat diatasi, karena hidup yang dijalani masih panjang.
Perlu jamaah sekalian ketahui, Islam memberikan beberapa solusi agar kesedihan yang dialami kita ketika mendapat suatu ujian atau musibah.
Baca Juga: Jadwal Azan dan Waktu Buka Puasa Pontianak Hari Ini dan Selama Ramadhan 2023
Pertama, jangan sedih, Allah bersama kita, sebagaimana dalam firmannya Allah mengatakan:
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ …
“Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah (QS At-Taubah: 40).
Tidak ada kejadian dan kesedihan melainkan dengan izin Allah. Tatkala Allah menakdirkan sesuatu yang membuat kita bersedih, yakinlah bahwa Allah selalu ada untuk kita dan membersamai kita dalam suka maupun duka.
Secara tauhid, kita harus mengesakan Allah dan menyandarkan diri kepada-Nya (ash-Shamad, Sang Tempat Bersandar).
Jika kita menyertakan Allah dalam setiap helaan napas dan seluruh aktivitas kita, maka secara psikologis kita akan terhindar dari setiap kesedihan yang mendera, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang beriman dan beramal shaleh.
Baca Juga: Simak 10 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa
Jamaah yang dimuliakn Allah,
Kedua, berpedoman pada Alquran, dalam Alquran Allah menjelaskan:
قُلْنَا اهْبِطُواْ مِنْهَا جَمِيعاً فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
“Kami berfirman: ‘Turunlah kamu semuanya dari surga itu!’ Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al-Baqarah [2]: 38).
Baca Juga: Bacaan Doa Malam Bulan Ramadhan, Dibaca Senin Malam Setelah Sholat Maghrib
Ayat ini memerintahkan Nabiyullah Adam ‘alaihissalam, istri, dan keturunannya kelak agar turun ke bumi. Di bumi itu manusia akan diberikan Allah berbagai tugas dan kewajiban.
Apabila tugas itu datang dari Allah melalui petunjuk Al-Qur’an, maka manusia tidak akan ditimpa ketakutan dan dirundung kesedihan.
Sebab Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang patuh dalam amal kebaikan. Untuk itu tadabburilah Al-Qur’an dengan membaca dan mempelajari isinya serta mengamalkan perintah-Nya.
Membaca Al-Qur’an dan memahami artinya akan menjadi obat hati terutama obat kesedihan yang telah kita rasakan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Baca Juga: Empat Hukum Puasa Ramadhan dalam Islam
Ketiga, ikutilah jejak para nabi dan rasul (Ittiba’), dalam surat Al Araaf Allah berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al-A’raaf [7]: 35).
Banyak risalah para nabi, khususnya baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang menghantarkan pada ketaqwaan dan perbaikan diri, termasuk amalan yang dapat mengatasi kesedihan.
Setidaknya, ada dua amalan yang bersumber dari hadits dan bisa mengeluarkan kita dari kesedihan, yakni melazimkan diri untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala.
Baca juga: Dua Versi, Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadhan Bahasa Arab Latin Disertai Terjemahan
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Siapa yang melazimkan beristighfar, maka Allah jadikan baginya jalan keluar atas segala kesulitannya. Allah juga akan memberikan kelapangan atas segala kesempitan dan kesusahannya. Serta memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim).
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkeraman utang dan penindasan orang” (HR al-Bukhari).
Baca Juga: Kumpulan Bacaan Doa Puasa Ramadhan Hari Pertama sampai 30 Arab dan Latin
Bapak/ibu jamaah sekalian,
Keempat, bersikap istiqamah, seperti dijelaskan dalam Alquran:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushshilat [41]: 30).
Seseorang dengan keimanan dan keistiqamahan yang tinggi akan selalu konsisten dalam perilakunya.
Baca Juga: Berikut Ini Tata Cara Berwudhu Yang Benar Sesuai Syariat Islam
Artinya dia akan berperilaku taat hukum, konsisten dengan idealismenya dan tidak pernah meninggalkan prinsip yang dia pegang meskipun dia harus berhadapan dengan resiko maupun tantangan.
Selanjutnya, seseorang yang istiqamah akan dapat mengontrol dirinya dengan baik. Dia tetap konsisten dengan keimananannya, dan juga memiliki pikiran positif, dan tidak pernah kembali ke belakang meskipun dia dalam situasi yang betul-betul tertekan.
Gaya perilaku ini bisa menciptakan kepercayaan diri, integritas, dan kemampuan mengendalikan kesedihan yang tak terperihkan.
Baca Juga: Inilah Doa dan Anjuran untuk Buka Puasa Bulan Ramadhan
Kiranya itulah solusi ketika kita dihadapkan akan kesedihan supaya tidak berlarut.
Itulah itulah contoh Materi Kultum Ramadhan 1444 H.