KALBARSATU.ID — Dalam dunia Psikologi Islam ada yang namanya Psikoterapi Islam, Psikoterapi Islam maksudnya adalah pengobatan dan penyembuhan melalui bimbingan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Dalam pengobatan ini semuanya menggunakan bimbingan yang telah Allah ajarkan melalui firmannya ( Al Qur’an).
Berikut salah satu Psikoterapi Islam dengan malakukan dzikir dan manfaatnya bagi kesehatan mental seseorang.
Dzikir secara bahasa berarti mengingat Allah, memperhatikan, dan mengambil pelajaran. Kalimat yang yang di ucapkan bisa dengan bacaan istighfar, subhanallah, Alhamdulillah, shalawat, atau bisa juga dengan membaca Asma’ul Husna (99 nama Allah yang baik).
Dalam Islam seorang muslim selalu diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya. Allah SWT telah berfirman mengenai perintah dzikir dalam QS Al Ahzab (33) ayat 41-42 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-nya di waktu pagi dan petang”.
Dzikir bisa dilakukan dengan lisan (menyebut nama Allah dengan lidah, dzikir dengan hati (menyebut nama Allah dengan hati), dzikir dengan pikiran, yaitu dengan memikirkan makna, arti, dan maksud yang terkandung di kalimat-kalimat dzikir, atau bisa juga dengan merenungkan keesaan Allah serta kekuasaannya.
Banyak sekali manfaat dari orang-orang yang selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Diantaranya adalah dapat mendatangkan ketenangan jiwa dan dan rasa kedamaian bagi orang-orang yang selalu mengamalkannya.
Orang-orang yang selalu berdzikir ia akan menyadari akan hakikat ibadah kepada-nya,
Orang yang senantiasa berdzikir mempunyai kedekatan hubungan baik dengan Allah. Hal ini mempunyai pengaruh dan dampak yang hebat, baik dalam fisik maupun dalam jiwa para pengamalnya.
Dzikir juga dapat melapangkan kesempitan hidup. Orang-orang yang senantiasa berdzikir akan dimudahkan segala urusannya, baik dalam urusan pekerjaan, kuliah, maupun kesehatan jiwa raganya.
Nah itu tadi Psikoterapi dengan berdzikir kepada Allah SWT, agar lebih terasa manfaat dari dzikir, berdzikirlah dengan khusu’, atau juga dilakukan di tempat yang sepi dari keributan.#
Penulis: Sahudi