KalbarSatu – Baru-baru ini beredar video penceramah karismatik Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha yang berbicara mengenai fenomena pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pesantren yang biasanya menyeret petinggi pesantren sebagai pelaku utama dari peristiwa itu.
Diakui Gus Baha bahwa dirinya seting ditanya masyarakat mengenai fenomena teresebut.
Baca Juga:
“Di TV kan banyak berita ustadz menggauli santrinya, seorang kiai dibakar karena santrinya hamil, saya sering ditanya mahasiswa, ditanya itu fenomena kiai apa?. Itu bagus kata saya,” kata Gus Baha dalam sebuah video dikutip dari Youtube Santreh Kopengan dikutip Rabu (13/7/2022).
Kata Gus Baha, para penanya umumnya datang dari kalangan mahasiswa terheran – heran, sebab jawaban dirinya itu seperti mendukung perbuatan tak terpuji tersebut.
“Itu menunjukkan bahwa Islam itu masih benar. Jadi kekuatan teks samawi itu masih kuat mengalahkan kultus. Harusnya kamu syukur. Coba sekarang begini, kiai menghamili santrinya, jatuh apa gak? Jatuh. Itu masih bagus buat umat Islam karena masih mempercayai teks Quran bahwa zina itu haram. Isinya Islam itu kan Quran dan hadis,” katanya lagi.
Baca juga: Penjelasan Gus Baha soal Lailatul Qadar
Menurutnya Gus Baha, Justru yang bahaya, ketika ada kiai zina, umat Islam malah mengalahkan Quran dengan menganggap kejadian seperti itu tidak apa-apa karena dia seorang kiai.
Untuk itu Gus Baha mengingatkan bahwa umat Islam itu harus beriman pada Alquran bukan ke kiai.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 21 Agustus 2021: Kebahagian Untuk Cancer, Leo, Dan Virgo
“Cara Quran, orang harus iman ke Quran titik. Ga ada dalam Quran orang itu iman ke kiai. Quran mengatakan zina itu haram, ya sudah, yang melakukan zina, jatuh. Berarti umat Islam masih meyakini teks (Quran),” ujarnya.
“Ya soal kita cemas, artinya kita sebagai sama-sama santri, menyayangkan. Tapi jangan kamu pertaruhkan Islam rusak. Islam ga apa-apa, baik-baik saja. Bolak-balik kejadiannya, Islam baik-baik saja,” lanjutnya lagi.
Gus Baha mengingatkan bahwa umat Islam harus bangga dengan perasaan seperti itu karena masih meyakini Alquran daripada kiainya.
“Justru anda harus bangga terhadap perasaannya umat Islam masih menghormati Quran artinya yakin betul daripada ke kiainya. Yang dosa kan kiainya, umat Islam baik-baik saja. Nyatanya langsung jatuh kiainya,” ucap Gus Baha.
Berita sebelumnya, kasus pelecehan seksual kepada santriwati belakangan sempat terjadi di beberapa tempat.
Kasus terbaru terjadi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah. Pelakunya Kiai Moch Subchi Azal Tsani alias MSAT alias Mas Bechi, yang merupakan putra Kiai Muchtar Mu’ti, pengasuh Pondok Pesantren itu.