KALBAR SATU – Berikut Teks Doa Tolak Bala Bahasa Arab, Latin dan artinya supaya terhindar dari musibah di dalam artikel ini.
Teks bacaan Doa Tolak bala merupakan berdoa kepada Allah SWT juga termasuk ibadah yang dianjurkan. Biasanya, doa ini dibaca di Rabu Terakhir Bulan Safar.
Doa tolak bala dibaca supaya kita terhindar dari segala macam musibah, wabah dan mala bahaya.
Baca Juga: NASKAH Khutbah dan Doa Jumat 1 Oktober 2021 Tema ” Begitu Nikmat Pemberian Allah SWT”
Inilah bacaan teks doa tolak bala bahasa Arab dan Latin serta terjemahannya dikutip dari doaharianislami.com:
Doa tolak bala bahasa Arab
Doa tolak bala Latin
Allahumma bihaqqil faatihah wasirril faatihah ya faarijal hammi wa yaa kaasyifal ghammi ya malli ibaadihii yaghfiru wayarham yaa daafi’al bala’i. yaa Allah wa yaa daafi’al bala’i yaa rahmaan wa yaa daafi’al balaa’i yaa rahiim idfa’ annal gholaa’a wal balaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal mungkara was suyuufal mukhtalifata wasy syada-ida wal mihana maa dhahara minhaa wamaa bathana fii baladinaa hadzaa khash shataw wamibbul daanil muslimiina ‘ aammatan innaka’ alaama tasyaa’u qadiir.
Artinya: ” Ya Allah, dengan kebenaran fatihah dan dengan rahasia yang terkandung dalam fatihah, ya Allah Tuhan Yang melapangkan kedudukan dan Yang menghilangkan kesedihan, Ya Allah Tuhan Yang Maha kasih sayang kepada hambanya, Ya Allah, Tuhan Yang menghindarkan bala,
Ya Allah Tuhan Pengasih Yang menolakkan bala, Ya Allah Tuhan Yang Maha Penyayang Yang menjauhkan bala, tolakanlah dari kami malapetaka, bala, bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan yang tersembunyi, dalam negara kami khususnya dan dalam negara kaum muslimin pada umumnya, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
Baca Juga: Bacaan Doa Berbuka Puasa Senin Kamis Hari ini Tanggal 30 Agustus 2021
Baca Juga: TATA CARA Sholat Dhuha, Niat Dan Doa Setelah Sholat Dhuha
Doa tolak bala alternatif berikut ini.
Allaahummadfa’ ‘annal-gholaa’a wal-wabaa’a wal-fahsyaa’a wal-munkara was-suyuufal-mukhtalifata wasy-syadaa’ida wal-mihana maadhohara minhaa wa maabaathana mim balaadinaa khaassataw wa min buldaanil-muslimiina ‘aammatan. innaka ‘alaa kulli syai’in qodiir.
Artinya :”Ya Allah, hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, musibah penyakit, kekejian, kemungkaran dan bencana yang timbul karena perang, kesulitan-kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun yang batin dari negeri kami khususnya atau dari negeri kaum muslim pada umumnya, sesungguhnya Engkau Maha atas segala sesuatu.”
Doa tolak bala bisa dibaca kapan saja, terutama setelah solat.
Baca Juga: DOA BUKA PUASA TASUA 9 Muharram 1443 Hijriyah Hari Ini
Baca Juga: BACAAN DOA Buka Puasa Asyura 10 Muharram 1443 Hijriyah Sore Ini
Baca Juga Qunut Nazilah
Menyikapi wabah virus corona di Indonesia, pihak MUI Pusat menghimbau umat beragama Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah.
Salah satu ikhtiar agar tergindar dari musibah adalah membaca doa Qunut Nazilah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekjen MUI KH SHolahuddin Al Aiyub saat membacakan tausiyah tersebut di hadapan media di kantor MUI Pusat pada hari Selasa (03/3/2020) lalu.
“Caranya dengan memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, meninggalkan perilaku dzalim, memperbanyak sedekah, dan meninggalkan permusuhan, karena penyebaran virus Corona ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya,” ujarnya, dikutip Mui.or.id, Selasa (17/3/2020).
Anjuran membaca doa Qunut Nazilah dilakukan setiap shalat fardhu.
Doa Qunut Nazilah adalah doa untuk menangkal turunnya musibah atau malapetaka.
Doa ini dibaca setelah ruku’ pada rakaat terakhir shalat fardhu.
Dilansir Mui.or.id, Selasa (17/3/2020) doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat shalat Dhuhur dan Ashar, sedangkan saat Shalat Maghrib, Isya’, dan Subuh dibaca secara Jahriyah atau keras.
Ketika melakukan shalat berjamaah, Imam shalat dimohonkan membaca lafadz doa Qunut Nazilah dengan mengganti kata untuk diri sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita), sementara makmum cukup mengaminkan saja.
Bacaan doa Qunut Nazilah. (Rilis Dewan Pimpinan MUI) ()
Ketika membaca qunut nazilah ini ada baiknya kita menambahkan dengan doa qunut yang dibaca oleh Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.
Artinya: “Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.
Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.
Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahumma adzzibil kafarata wal musyrikin, a‘da’ad dinilladzina yashudduna ‘an sabilik, wa yukadzzibuna rusulaka wa yuqatiluna auliya’ak. Allahummaghfir lil mu’minina wal mu’minat, wal muslimina wal muslimat, al-ahya’i minhum wal amwat, innaka qaribun mujibud da‘awat. Allahumma ashlih dzata bainihim, wa allif baina qulubihim, waj‘al fi qulubihimul imana wal hikmah, wa tsabbithum ala dinika wa rasulik, wa auzi‘hum an yufu bi‘ahdikalladzi ‘ahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilahal haq, waj‘alna minhum, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu.
Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat.
Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu.
Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”
Berikut juga Blbacaan doa Qunut Nazilah lengkap dengan lafal latin dan arti.
Doa tersebut disarankan MUI untuk untuk dibaca agar menghindari musibah corona dan dibaca saat shalat. Tata Cara Membaca Doa Qunut Nazilah dikutip dari aboutislam.net.
- Doa Qunut Nazilah dapat dibaca setiap salat fardu atau salat wajib pada rakaat terakhir setelah rukuk.
- Doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat salat Zuhur dan Ashar dan dibaca keras saat salat Subuh, Magrib, dan Isya baik dilakukan sendiri maupun berjamaah.
- Bagi imam yang membaca doa Qunut Nazilah dapat mengubah kata ganti sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita).
Untuk makmum cukup mengaminkan saja.
Media Rujukan satunus.id