RAMADHAN, KALBAR SATU — Sudah menjadi hal yang maklum bahwa Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan penuh berkah. Bulannya orang berpuasa, bulannya orang beribadah.
Namun, tahukah anda apa saja peristiwa besar dalam sejarah hidup Nabi yang terjadi di bulan Ramadhan? Berikut ini penjelasannya.
Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat: Tema Keutamaan Bulan Ramadhan, Download PDF
Inilah tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan yang terjadi di zaman Rasulullah SAW.
1. Bulan diturunkannya Al-Qur’an
Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.
Baca juga: Link Download Materi Kultum Ramadhan Format PDF, Lengkap 30 Hari Puasa Ramadhan
Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi menerima wahyu pertama. Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.
Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyu’ di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan. Ritual ibadah Nabi di gua Hira mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As.
Baca juga: Kumpulan Materi Kultum Ramadhan 1444 H: Download Gratis Teks Ceramah Singkat PDF
Di tengah-tengah peribadatannya di gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu. Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa.
Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Ma ana bi qari’in, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.
Baca juga: Usaha Minuman dan Makanan Paling Laris di Bulan Puasa 2023
2. Terjadinya Perang Badar
Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala.
Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim. Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim.
Baca juga: Jualan Makanan Yang Laris di Bulan Ramadhan: Apa itu? Cek Saran Dijamin Untung Gede
Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir. Allah menguatkan mereka dengan malaikat-malaikat. Kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar mereka, membunuh, dan menawan. Dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid.
Dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal. Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh. Beliau kembali ke Madinah disambut senandung nan indah oleh pemuda-pemuda Madinah:
Baca juga: Bacaan Nida Atau Bilal Sholat Tarawih-Witir 23 Rakaat dan Jawabannya
“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”. Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.
3. Pembebasan Kota Makah
Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam. Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabtanya berhasil menaklukan kota Mekah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah).
Baca juga: KULTUM RAMADHAN 2023 Pilihan: Download Materi Ceramah PDF Dilengkapi Dalil Shohih
Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah. Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul.
Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim. Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang.
Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).
Baca juga: Khawatir Lupa Doa Niat Puasa, Inilah Bacaan untuk Satu Bulan Ramadhan
Demikian artikel tentang Tiga Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan dalam Sejarah Nabi Muhammad SAW.