KALBARSATU.ID — Sebanyak 19 korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 belum teridentifikasi hingga Jumat 22 Januari 2021. Namun kabarnya, Operasi pencarian terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan pada Kamis 21 Januari 2021.
“Maka hari ini, hari Kamis, tanggal 21 Januari 2021, pada pukul 16.57 WIB, operasi pencarian dan pertolongan pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian,” ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Keputusan dihentikannya operasi pencarian, kata dia, telah melalui beberapa pertimbangan, seperti hal teknis, hasil temuan korban, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, dan masukan-masukan dari unsur di lapangan.
Meski begitu, tim SAR tetap melakukan pemantauan dan tindakan lanjutan jika ada temuan.
“Namun selanjutnya dengan operasi lanjutan, yaitu pemantauan atau monitoring secara aktif,” kata Bagus.
“Dan bila di kemudian hari ada dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun pesawat kepada Basarnas, kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” tuturnya.
Hingga Kamis petang, total sudah ada 47 korban Sriwijaya Air yang berhasil diidentifikasi.
Dari jumlah tersebut, 35 korban telah diserahkan ke pihak keluarga.
Adapun berdasarkan manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang beredar dan tambahan data penumpang, ada 19 korban belum teridentifikasi, berikut daftar namannya:
- Captain Afwan
- Kopilot Diego Mamahit
- Aisah Dewi Handayani
- Rifqi Maulana
- Yulianto
- Suyanto
Suyanto merupakan warga Sragen, Jawa Tengah.
Dikutip dari Kompas.com, Suyanto terbang menuju Pontianak untuk mengerjakan pemasangan rolling door.
- Riyanto
Riyanto merupakan rekan Suyanto yang juga akan ke Pontianak untuk mengerjakan pemasangan rollong door.
- Sugiono Effendy
Sugiyono Effendy merupakan warga Tulang Bawang Barat, Lampung.
Dilansir Kompas.com, Sugiono bekerja sebagai buruh bangunan di Pontianak.
Kepulangannya ke Lampung adalah untuk mencari tambahan tenaga.
Ia lalu mengajak Pipit Piyono dan Yohanes ke Pontianak untuk ikut bekerja.
Diketahui, jasad Pipit teridentifikasi pada 14 Januari 2021.
- Yohanes
Yohanes merupakan rekan Sugiyono Effendy yang diajak bekerja ke Pontianak bersama Pipit Piyono.
- Panca Widia Nursanti
Panca Widia Nursanti merupakan guru SMKN 3 Kota Pontianak.
Mengutip Tribun Pontianak, Panca sudah mengabdi sebagai guru PKN di SMKN 3 Kota Pontianak selama 14 tahun.
- Razanah
Razanah, ASN Kabupaten Ketapang, diketahui sempat mengirim foto bersama sang suami, Beben Sopian, sebelum pesawat lepas landas.
Dikutip dari Kompas.com, Razanah akan pulang ke Pontianak setelah pergi berobat ke Bandung.
Jasad sang suami diketahui telah teridentifikasi pada 16 Januari 2021.
- Zurisya Zuar Zai
Zurisya Zuar Zai merupakan kakak dari balita 11 bulan, Fao Nuntius Zai.
Dikutip Tribunnews, Zurisya dan Fao, bersama saudara kandung lainnya, Umbu Kristin Zai, dan sang ibu, Arneta Fauziah, hendak ke Pontianak untuk bertemu ayahnya yang bekerja di sana.
Jasad Fao Nuntius Zai telah teridentifikasi pada 17 Januari 2021.
Sementara jasad Arneta Fauziah berhasil diidentifikasi pada 16 Januari 2021.
- Umbu Kristin Zai
Umbu Kristin Zai merupakan anak kedua dari Arneta Fauziah.
Ia adik dari Zurisya Zuar Zai dan kakak dari Fao Nuntius Zai.
- Daniya
- Arkana Nadhif Wahyudi
Bayi tujuh bulan ini merupakan anak dari Rizki Wahyudi dan Indah Halimah Putri.
Mengutip Kompas.com, Arkana terbang menuju Pontianak bersama kedua orang tuanya, nenek bernama Rosi Wahyuni dan sepupunya, Nabila Anjani.
Diketahui, jasad Indah telah teridentifikasi pada 13 Januari 2021.
Kemudian, Rizki Wahyudi dan Rosi Wahyuni teridentifikasi pada 16 Januari 2021.
- Nabila Anjani
Nabila Anjani merupakan sepupu dari Arkana.
- Fazila Ammara
Fazila Ammara adalah putri dari perwira TNI, Kepala Dinas Logistik Pangkalan Udara Supadio Pontianak, Kolonel Tek Ahmad Khadiri.
Dikutip dari Kompas.com, Fazila terbang menuju Pontianak bersama sang ibu, Rahmania Ekananda, dan saudaranya, Dinda Amelia.
Jasad Dinda Amelia teridentifikasi pada 15 Januari 2021, lalu Rahmania pada 18 Januari 2021.
- Yumna Fanisyatuzahra
Yumna merupakan putri dari penumpang Ratih Windania.
Dikutip dari KompasTV, Yumna dan Ratih terbang menuju Pontianak bersama Rahmawati, Toni Ismail, serta Athar Rizki Riawan.
Mereka diketahui baru saja menghadiri acara keluarga dan berlibur di Bandung, sebelum pulang ke Pontianak.
Sebagai informasi, Toni Ismail dan Rahmawati merupakan orang tua Ratih Windania.
Lalu, Athar adalah keponakan Ratih.
Jasad Rahmawati dan Toni teridentifikasi pada 15 Januari 2021.
Kemudian Athar pada 18 Januari 2021 dan Ratih pada 20 Januari 2021.
- Muhammad Nur Kholifatul Amin
Muhammad Nur Kholifatul Amin pulang kampung ke Ponorogo, bersama sang istri, Agus Minarni, Sabtu (26/12/2020).
Dilansir Kompas.com, keduanya pulang ke Ponorogo setelah merantau 28 tahun di Kalimantan Barat karena ayahanda Nur Kholif meninggal dunia.
Jasad Agus Minarni berhasil diidentifikasi pada 13 Januari 2021.
Selain 19 korban tersebut, ada dua penumpang Sriwijaya Air SJ-182 lainnya yang tercantum dalam manifes namun tak ikut penerbangan.
Mereka adalah Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo.
Dikutip dari Kompas.com, Paulus dan Indra batal terbang karena harga tes swab yang mahal.
Keduanya pun memutuskan pergi ke Pontianak dari Jakarta lewat jalur laut menggunakan kapal.
Daftar korban Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi:
- Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021
- Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021
- Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021
- Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021
- Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
- Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021
- Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021
- Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021
- Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021
- Rusni (44 tahun), teridentifikasi 21 Januari 2021
Sebagai informasi, dua penumpang atas nama Sevia Daro dan Teofilius menggunakan identitas orang lain bernama Sarah Beatrice Alomau dan Feliks Wenggo.