Benderanya Dibakar, PDIP Tempuh Jalur Hukum

- Editor

Kamis, 25 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendera PDIP/ISTIMEWA

i

Bendera PDIP/ISTIMEWA

KALBARSATU.ID – PDI Perjuangan sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera Partai. “PDI Perjuangan ini Partai militan, kami punya kekuatan grass roots, dan kekuatan ini kami dedikasikan sepenuhnya bagi kepentingan bangsa dan negara. Meskipun ada pihak yang sengaja memancing di air keruh, termasuk aksi provokasi dengan membakar bendera Partai, kami percaya rakyat tidak akan mudah terprovokasi,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Rabu (24/6/2020).
 
Seluruh kekuatan Partai saat ini fokus pada upaya membantu rakyat di dalam melawan pandemi Covid-19. “Presiden, Wapres dan seluruh jajaran kabinet didukung oleh seluruh kader PDI Perjuangan yang antara lain terdiri dari 128 anggota DPR RI, 18 Ketua DPRD, 416 anggota DPRD Provinsi, 3232 anggota DPRD Kab kota dan 237 kepala daerah dan wakil kepala daerah serta 1,43 juta pengurus Partai, menyatu dengan rakyat, memerangi Covid-19 dengan seluruh dampaknya secara sosial dan ekonomi. Itulah skala prioritas kita bersama,” jelas Hasto.
 
Karena itulah mereka yang telah membakar bendera Partai, PDI Perjuangan dengan tegas menempuh jalan hukum. “Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 1996, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi,” tegas Hasto.
 
Adapun berkaitan dengan proses Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, sikap PDI Perjuangan sejak awal kami tegaskan bahwa Partai mendengarkan aspirasi tersebut dan terus kedepankan dialog.
 
“Rancangan Undang-Undang selalu terbuka terhadap koreksi dan perubahan, agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat. Jadi sebaiknya semua menahan diri dan menghindarkan dari berbagai bentuk provokasi,” ujar Hasto.
 
Indonesia adalah negara besar yang begitu beragam. Dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga ke Rote sangat majemuk. Kita bersatu karena Pancasila. Kita harus belajar dari konflik di Suriah, Yaman, Libya dan lain-lain. Rakyat di negara-negara tersebut akhirnya menjadi korban. Indonesia memiliki nilai luhur untuk bermusyawarah, jadi itulah yang harusnya kita kedepankan.
 
“Untuk itu mari kedepankan proses hukum dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan diinstruksikan agar tidak terprovokasi,” pungkas Hasto.(*)

Berita Terkait

Kapolri Tegaskan Hukuman Maksimal untuk Bandar Narkoba: Fokus Pemberantasan dari Hulu ke Hilir
Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Menjaga Soliditas Pasca Pilkada 2024
Addin Jauharudin: Polemik Gus Miftah dan Pedagang Es Teh Sudah Selesai
Cak Lontong: Pramono-Rano Menang, Pilkada Jakarta Satu Putaran
Kotak Kosong Menang Pada Pilkada 2024, KPU RI Agendakan Pilkada Ulang
Teguran Untuk Gus Miftah Menghina Penjual Es Teh, Presiden Prabowo Sangat Menjunjung Adab
Jokowi, Gibran, dan Bobby Bukan Lagi Kader Partai Banteng
Tito Tolak Wacana Polri di Bawah Kemendagri, Ansor: Langkah yang Tepat, Sudahi Wacana Iseng Ini
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 11:15 WIB

Kapolri Tegaskan Hukuman Maksimal untuk Bandar Narkoba: Fokus Pemberantasan dari Hulu ke Hilir

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:49 WIB

Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Menjaga Soliditas Pasca Pilkada 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:16 WIB

Addin Jauharudin: Polemik Gus Miftah dan Pedagang Es Teh Sudah Selesai

Kamis, 5 Desember 2024 - 16:47 WIB

Cak Lontong: Pramono-Rano Menang, Pilkada Jakarta Satu Putaran

Kamis, 5 Desember 2024 - 15:48 WIB

Kotak Kosong Menang Pada Pilkada 2024, KPU RI Agendakan Pilkada Ulang

Berita Terbaru