KALBARSATU.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggandeng Badan Restorasi Gambut (BRG), menggelar Sekolah Lapang Mitigasi Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Retok Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya- Kalimantan Barat. Kegiatan digelar selama tiga hari, dimulai dari Selasa, tanggal 22 hingga rabu 24 September 2020, dengan menggunakan pendekatan sosialiasi, edukasi dan pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar.
“Tahun 2020 ini, salah satu program kita (BNPB) mitigasi bencana, khususnya karhutla adalah membuat sekolah lapang agar mitigasi atau pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan memanfaatkan lahan gambut tanpa dengan cara membakar,” kata Radito Pramono Susilo dari pihak BNPB saat ditemui usai pembukaan, Rabu ( 23/9/20).
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa kegiatan itu tujuannya adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya petani agar dapat mengetahui bagaimana membuka lahan tanpa bakar.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa karhutla dampaknya sangat besar bukan hanya dari sisi lingkungan, tapi juga dari sisi kesehatan dan ekonomi, makanya kami bekerjasama dengan BRG mengadakan kegiatan ini,” sebutnya.
Di tempat Kasubpokja Edukasi Sosialisasi dan Pelatihan, yang diwakili oleh Deasy Efnidawesty, S.Hut,M.Si mengatakan bahwa sebenarnya ini ada kaitannya dengan fungsi BRG yang pertama koordinasi dan fasilitasi, yaitu mengkoordinasikan dengan stakeholder.
“BNPB adalah salah satu stakeholder terkait penanganan bencana khususnya karhutla, biasanya BNPB bermain penanganan, sekarang mencoba bermain dipencegahan. Makanya kami menyambut baik hal ini untuk melakukan mitigasi atau pencegahan karhutla,” katanya.
Sementara Kepala Desa Retok, Sahadin, SH mengapreasi dan berterima kasih kepada BNPB yang telah melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Mitigasi Pengelolaan Lahan dan Hutan Tanpa Bakar.
“Dengan adanya kegiatan sosialisasi, edukasi dan pelatihan pengelolan lahan dan hutan tanpa bakar mudahan masyarakat retok atau petani bisa teredukasi, sehingga ke depannya bisa mengelola lahan gambut tanpa harus dengan cara-cara membakar,” harapnya.(phd)