Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Teroris di Jateng, Setelah dilatih Buat Bom dikirim ke Suriah

1
×

Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Teroris di Jateng, Setelah dilatih Buat Bom dikirim ke Suriah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Example 468x60

KALBARSATU.ID – kelompok teroris terus membidik dan perekrutan kemudian melatih anak-anak muda Indonesia untuk dijadikan generasi teroris.

Beruntung baru-baru ini Tim Densus 88 Anti Teror Polri membongkar pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.

Advertiser
Example 300x600
Banner Ads

Salah satunya di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang.

Dikutip dari kompas.com bahwa dari informasi yang diperoleh Polri, anggota Jamaah Islamiyah menyewa sebuah villa dua lantai untuk menggelar pelatihan militer.

Lokasi sekitar villa yang disewa mereka tampak asri dengan pohon cemara di sekitar area. Selain itu, kawasan tersebut cukup sepi dari hiruk pikuk warga.

“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda Jamaah Islamiyah,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono melalui keterangan resminya pada Minggu (27/12/2020).

Selain tempat pelatihan, bangunan tersebut diduga digunakan sebagai tempat istirahat bagi para anggota Jamaah Islamiyah.

Argo mengatakan, di rumah itulah para anggota muda Jamaah Islamiyah dilatih bela diri, persenjataan menggunakan pedang atau samurai, simulasi penyerangan pasukan VVIP, hingga perakitan bom.

Pusat latihan tersebut, kata Argo, memang sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya agar terampil dalam segala hal.

Argo mengungkapkan, salah satu pelatih jaringan teroris tersebut bernama Joko Priyono alias Karso. Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto.

Adapun Karso sendiri sudah ditangkap Densus 88 pada 2019. Statusnya kini merupakan narapidana dengan masa hukuman lebih dari 3 tahun penjara.

Lebih lanjut, Argo menambahkan, para kader Jamaah Islamiyah yang direkrut secara profesional untuk dilatih militer umumnya merupakan santri anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren.

Adapun target jaringan tersebut yaitu mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1 sampai 10 di pondok pesantrennya. Mereka nantinya dibentuk untuk dijadikan pemimpin masa depan Jamaah Islamiyah.

“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih,” ujar Argo.

Dari pelatihan tersebut, para lulusannya yang merupakan generasi muda ini akan disebut sebagai pasukan khusus. Mereka pun juga memiliki seragam khusus.

Argo mengatakan, sampai saat ini, total sudah ada 7 angkatan sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

“Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom,” ucap Argo.

“Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI).”

Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota Jamaah Islamiyah yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.##

Example 300250
Example 120x600