Nasional

Kata Kata Mutiara Bung Karno Cocok Sambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI 2021

1
Peristiwa 18 Agustus Sehari Setelah Proklamsi Kemerdekaan UUD 1945 Disahkan dan Soekarno-Hatta Jadi Presiden-Wapres RI Pertama
Peristiwa 18 Agustus Sehari Setelah Proklamsi Kemerdekaan UUD 1945 Disahkan dan Soekarno-Hatta Jadi Presiden-Wapres RI Pertama

KALBAR SATU – Keren, Kumpulan Kata Kata Mutiara Bung Karno, pastinya Cocok untuk dibagikan di media sosial dalam rangka Sambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI 2021.

Tepatnya pada 17 Agustus 2021 bangsa Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI. Untuk itu kamu bisa bagikan Kata Kata Mutiara Bung Karno.

Advertiser
Banner Ads

Untuk memeriahkan hari kemerdekaan Negara Indonesia ini, bisa dilakukan dengan memasang kata kata mutiara dari tokoh-tokoh pahlawan kemerdekaan.

Inilah ini kumpulan Kata Kata Mutiara Bung Karno atau Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Ir Soekarno atau quotes Bung Karno yang bertajuk kebangsaan.

Baca Juga: TINGGAL PILIH! KUMPULAN Link Twibbon HUT RI ke-76 Pada 17 Agustus 2021 Cantik

Baca Juga: KUMPULAN LOGO HUT RI KE-76 Hari ini, 100 LINK Twibbon

Baca Juga: HUT RI KE-76 Dan 50 Link Twibbon 17 Agustus 2021 Dengan Gambar Terbaru

Kumpulan Kata Kata Mutiara Bung Karno:

Kumpulan Kata Kata Mutiara Bung Karno Ir Soekarno, dari laman goodreads.com dengan judul 18 Quotes Soekarno Cocok untuk Pesan hingga Update Sosmed saat HUT ke-76 Republik Indonesia:

  1. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
  2. “This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!”
  3. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”
  4. “Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
    (Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)
  5. “I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world”
  6. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”
  7. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  8. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
  9. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  10. “l’exploitation de l’home par ‘ihomme.”
  11. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  12. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara.”
  13. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata. Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu. Itulah pula jang membikin “ontvoogding”-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja. Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!”
    (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  14. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  15. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnja tentang faham “bangsa” itu. “Bangsa” itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-akal, jang terdjadi dari dua hal: pertama-tama rakjat itu dulunja harus bersama-sama mendjalani suatu riwayat; kedua rakjat itu sekarang harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu. Bukannja djenis (ras), bukannja pula batas-batas negeri jang mendjadikan “bangsa” itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  16. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  17. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu “bangsa”!” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
  18. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Selain kata kata mutiara dari Ir Soekarno, berikut ini ucapan-ucapan dari sederat tokoh yang juga bisa digunakan untuk menyemangati teman maupun keluarga di Hari Kemerdekaan.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan kata-kata mutiara atau kata bijak kemerdekaan dari para pahlawan yang dilansir dengan judul 25 Kata Mutiara dari Para Pahlawan, keren untuk Update Status Peringati HUT ke-76 Kemerdekaan RI

  1. “Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa.” (Buya Hamka)
  2. “Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya.” (Sutan Syahrir)
  3. “Kemerdekaan merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga merupakan dsebuah gedung yang kosong. Menjadi tugas pendukung-pendukungnya untuk mengisi kemerdekaan. (Soe Hoek Gie)
  4. “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita.” (Mohammad Hatta)
  5. “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.” (Moh. Hatta)

6.  “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.” (Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945).

  1. “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri“. (Disampaikan Prof. Moh. Yamin, SH pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).
  2. “Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga.” (Jenderal Soedirman, pada masa Revolusi Nasional Indonesia 1916-1950)
  3. “Untuk mencapai cita-cita yang tinggi manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka” (Mohammad Hatta)
  4. “Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“. (Disampaikan Nyi Ageng Serang pada saat mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).
  5. “Jangan kita serang musuh sebelum mereka menyerang kita. jika musuh menyerang lebih dahulu, maka akan kita balas dengan penuh perjuangan” (Bung Tomo)
  6. “Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan daripada segala macam penindasan” (Mohhamad Hatta)
  7. “Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka … Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka” (Bung Tomo)
  8. “Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan sampai titik darah penghabisan?” (Sutan Syahrir)
  9. “Dimana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat selfdisiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada didalam suasana yang merdeka.” (Ki Hadjar Dewantara)
Exit mobile version