Kenapa KH Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum MUI? Simak Alasannya

- Editor

Kamis, 10 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KALBAR SATU – Baru-baru ini dikabarkan bahwa Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kabar itu disampaikan oleh Kiai Miftah saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3/2022) sore. 

“Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami’na wa atha’na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan,” ujar Kiai Miftah dikutip dari NU Online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Badan Intelijen Daerah Kalbar Optimalkan Program Vaksinasi

Lebih lanjut, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007-2015 itu lalu menceritakan proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020 lalu. Hampir dua tahun sebelumnya, kata Kiai Miftah, dirinya dirayu dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketua Umum MUI.

“Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat ‘bid’ah’ di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,” jelasnya. 

Saat ini, Kiai Miftah sebutnya, dirinya merasa ‘bid’ah’ itu sudah tidak ada lagi. Jadi dirinya berkomitmen untuk merealisasikan janji di hadapan Majelis ahlul halli wal aqdi dengan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI.

Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah Syaban 2022 Berikut Bacaan Niat dan Caranya

Terpisah, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI KH Salahuddin Al-Aiyub membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dimaksud.

“Awal pekan ini, surat tersebut telah kami terima. Selanjutnya, MUI akan merespons surat tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di internal MUI,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Katib Syuriyah PBNU yang juga Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menyatakan sangat menghormati keputusan Rais Aam dan akan mengonsolidasikan dalam aturan organisasi di MUI.

“Saya sebagai santri sangat menjunjung tinggi keputusan Kiai Miftah, dan akan mengonsolidasikan sesuai mekanisme organisasi”, ujarnya.

Berita Terkait

Peringati Harlah Ke-57, Kopri PMII Kota Pontianak Komitmen Perjuangkan Kesetaraan Gender
Aliansi Lintas Etnis Kalbar Serahkan Pohon Natal untuk Jemaat Kristiani Sambut Natal di Kubu Raya
Pilkada Jakarta Resmi Satu Putaran, Pramono-Rano Menang 50,07 Persen
OJK Beri Dukungan terhadap Program Ansor-RMS Ansor Stokis
Ansor Stokis Resmi Diluncurkan, GP Ansor: Kita Ingin Ciptakan Toleransi Ekonomi
Puluhan Mahasiswa Ikuti PKD PMII UNU Kalimantan Barat
Kaderisasi Dasar PMII UNU Kalbar Bahas Analisis Wacana Dan Gerakan Media
Mandi Saat Air Pasang, Anak di Singkawang Tenggelam Terseret Arus
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 16:05 WIB

Peringati Harlah Ke-57, Kopri PMII Kota Pontianak Komitmen Perjuangkan Kesetaraan Gender

Senin, 9 Desember 2024 - 10:43 WIB

Aliansi Lintas Etnis Kalbar Serahkan Pohon Natal untuk Jemaat Kristiani Sambut Natal di Kubu Raya

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:42 WIB

Pilkada Jakarta Resmi Satu Putaran, Pramono-Rano Menang 50,07 Persen

Minggu, 8 Desember 2024 - 18:57 WIB

Ansor Stokis Resmi Diluncurkan, GP Ansor: Kita Ingin Ciptakan Toleransi Ekonomi

Minggu, 8 Desember 2024 - 18:20 WIB

Puluhan Mahasiswa Ikuti PKD PMII UNU Kalimantan Barat

Berita Terbaru