JAKARTA, KALBAR SATU – Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebutkan bahwa keputusan pemerintah atas larangan mudik Lebaran merupakan pilihan yang strategis.
Dirinya juga juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi keputusan larangan mudik tersebut
“Pilihan untuk larangan mudik ini adalah pilihan yang sangat strategis, dan kita semuanya harus mengikuti keputusan ini,” ujar Doni dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Rabu 5 Mei 2021 dikutip dari ANTARA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakannya, bahwa berkaca dari pengalaman masa libur panjang selama pandemi COVID-19, pasti akan diikuti dengan kenaikan kasus aktif dan juga akan diikuti dengan bertambahnya angka kematian.
BACA JUGA Sosialisasikan larangan mudik Lebaran 2021
Hal tersebut tampak dari masa libur Lebaran Idul Fitri tahun 2020, kemudian libur panjang pada bulan Agustus, sampai dengan libur Natal dan Tahun Baru.
BACA JUGA Dikeluarkan Pemerintah, Lasarus Minta Larangan Mudik Disikapi dengan Bijaksana
Doni memaparkan variasi angka kematian antara 46-75 persen. Demikian juga diikuti dengan kasus aktif COVID-19 dari posisi sekitar 70-116 persen.
“Jadi ini sangat tinggi sekali, setiap habis diperpanjang diikuti dengan kenaikan kasus aktif, bertambahnya jumlah pasien di rumah sakit, ruang perawatan ICU dan isolasi lebih dari 80 persen.
“Bahkan pada periode bulan Januari awal tahun lalu, beberapa provinsi telah mencapai lebih dari 100 persen, sehingga pasien harus dibawa ke luar provinsi,” ujar Doni.
Disamping itu Doni menjelaskan kenaikan angka positif pada masa liburan tahun lalu, diikuti angka kematian harian yang juga sangat tinggi, yakni lebih dari 250 orang per hari.
Selain itu, pahlawan pejuang kemanusiaan dokter dan perawat juga tak luput menjadi korban terpapar COVID-19, karena merawat pasien terpapar virus SARS-CoV-2 yang terus bertambah.
Sehingga, Doni menilai keputusan pemerintah melarang mudik merupakan keputusan yang sangat tepat untuk mencegah penyebaran dan paparan COVID-19.