Nasional

Pilpres 2024: Lembaga Survey IPI Sebut Elektabilitas Ganjar Pranowo Terus meningkat

×

Pilpres 2024: Lembaga Survey IPI Sebut Elektabilitas Ganjar Pranowo Terus meningkat

Sebarkan artikel ini
Sumber foto: Indozone

KALBARSATU.ID – Lembaga Survey terus melakukan survey terhadap figur yang memiliki peluang untuk maju sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2024.

Baru-baru ini Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil teranyar terkait elektabilitas para tokoh menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Seperti dilansir dari KompasTV.com, Minggu (25/10/2020), berdasarkan hasil survei pada bulan September 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada deretan teratas.

Ganjar Pranowo mendapatkan persentasi sebesar 18,7 persen. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa angka elektabilitas Ganjar Pranowo selalu mengalami kenaikan pada setiap surveinya.

Pada survei sebelumnya bulan Juli, Gubernur kelahiran Karanganyar Jawa Tengah itu memperoleh 16,7 persen. Selain itu, Ganjar juga selalu menempati posisi teratas dalam beberapa survei terakhir.

Di posisi kedua pada survei bulan September, ada Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus seorang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Setelah menurun pada dua kali hasil survei yaitu bulan Mei dan Juli 2020, Prabowo kali ini justru mengalami peningkatan.

Prabowo Subianto memperoleh 16,8 persen pada bulan September 2020. Pada survei sebelumnya pada bulan Juli 2020, Prabowo hanya mendapatkan 13,5 persen.

Di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pada survei terbaru, Anies Baswedan mendapatkan 14,4 persen.

Berbeda dengan Ganjar, Anies Baswedan mengalami pasang surut. Hasil survei pada bulan Februari 2020, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memperoleh 12,1 persen.

Kemudian turun pada survei berikutnya bulan Mei 2020 menjadi 10,4 persen. Setelah itu naik menjadi 15 persen pada bulan Juli 2020 dan yang terakhir 14,4 persen bulan September.

Sebagi informasi, menurut Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi, survei dilakukan berdasarkan 1.200 responden yang dipilih secara acak.

Terdapat 15 nama yang masuk dalam survei tersebut. Mereka secara berurutan adalah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Gatot Nurmantyo.

Kemudian disusul lagi ada Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Erick Thohir, Tito Karnavian, Muhaimin Iskandar dan Budi Gunawan.

Refly Harun Bedah Peluang Ganjar, Anies hingga Prabowo. Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait calon kandidat di Pilpres 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun meyakini calon-calon kandidat di Pilpres 2024 tidak jauh dari nama-nama yang saat ini sudah terdengar.

Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Tidak terkecuali pasangan calon di Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pakar hukum Refly Harun dalam tayangan YouTube pribadinya, Selasa (21/7/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

Refly Harun menilai terdapat plus dan minusnya dari para calon kandidat tersebut.

Untuk Ganjar Pranowo, Refly Harun mengatakan memiliki keuntungan besar, yakni didukung oleh partai politik besar, PDI Perjuangan (PDIP).

Namun menurutnya, keuntungan itu bisa menjadi kelemahan bagi Ganjar Pranowo.

Dirinya menyinggung soal adanya sosok Puan Maharani yang merupakan putra mahkota dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus saat ini sedang menjabat sebagai Ketua DPR.

“Memang ada plus dan minusnya, kalau Ganjar plusnya yaitu didukung oleh partai besar, tapi itu pula kelemahannya. Dan dia kader partai politik,” ujar Refly Harun.

“Tapi jangan lupa ada Puan Maharani yang merupakan putri mahkota,” imbuhnya.

Meski begitu, Ganjar Pranowo dinilai masih tetap memiliki peluang besar, dengan syarat harus tetap bersikap baik dengan PDIP, termasuk Megawati sendiri.

“Sepanjang Ganjar tetap kulonuwun  barangkali masih bisa diendors, tetapi kalau mulai melawan, nasibnya sehebat apapun akan hilang juga,” jelasnya.

Sedangkan untuk Anies, menurut Refly Harun memiliki kekurangan karena bukan seperti Ganjar yang memilki partai, tetapi adalah seorang independen.

Namun Refly Harun menilai hal itu juga bisa menjadi sebuah keuntungan bagi Anies, seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Dengan begitu di Pilpres 2024 mendatang, Anies berpeluang dicalonkan oleh partai-partai lain.

“Lalu ada Anies Baswedan, Anies kelemahannya tidak punya partai politik, tetapi itu pula kelebihannya,” kata Refly Harun.

“Belum punya warna yang exactly  apakah akan menjadi merah kuning hijau di langit yang biru,” imbuhnya.

Sama halnya dengan Anies, Ridwan Kamil dinilai juga mempunyai kondisi yang sama, yakni bukan orang berpartai.

“Lalu kemudian ada nama Ridwan Kamil yang juga sama seperti Anies yang tidak berpartai,” ungkapnya.

“Sandiaga Uno orang partai yang rasa independen. Prabowo orang partai, bahkan dia menjadi ketua umum partai,” pungkasnya.