Nasional

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi: Dirumuskan oleh Soekarno dan dibantu Mohammad Hatta

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi: Dirumuskan oleh Soekarno dan dibantu Mohammad Hatta
Sejarah Perumusan Teks Proklamasi ( Dok. Negara Indonesia)

KALBAR SATU – Dalam Artikel ini, mengungkap sejarah Perumusan Teks Proklamasi secara singkat yang ditulis oleh Soekarno dan dibantu Mohammad Hatta.

Dalam catatan sejarah Indonesia: Teks proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 2021 oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Kemudian Isi teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian untuk Teks proklamasi sendiri dirumuskan dan ditulis oleh Soekarno dengan dibantu Mohammad Hatta.

Note: Perumusan tersebut disaksikan langsung oleh Miyoshi, Soekarni, B.M. Diah, dan Soediro.

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi

Dalam catatan, bahwa sejarah Teks proklamasi dirumuskan di ruang makan rumah Laksamana Maeda, Jalan Meiji Dori (sekarang dikenal dengan nama Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat) pada 17 Agustus 1945 dini hari.

Baca Juga: LINK BINGKAI FOTO 17 Agustus 2021 Hari Ini HUT RI KE-76

Baca Juga: KUMPULAN LINK DOWNLOAD Bingkai Foto TWIBBON HUT RI ke-76 BESOK 17 Agustus 2021

Baca Juga: LINK Live Streaming Upacara Dan Pedoman Upacara 17 Agustus 2021 HUT RI ke-76 Besok

Baca Juga: LINK 17 Agustus 2021 Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh HUT RI ke-76

Adapun di dalam teks proklamasi, terdapat kalimat yang dirumuskan atas usulan atau saran dari Ahmad Soebarjo dan Mohammad Hatta, di antaranya adalah:

1. Isi teks proklamasi pada paragraf pertama yaitu ‘Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia’ adalah saran dari Ahmad Soebarjo yang berasal dari rumusan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

2.Paragraf kedua yaitu ‘Hal-2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja’ merupakan usulan Mohammad Hatta.

Kemudain Setelah rampung dirumuskan, teks proklamasi dimintakan persetujuan kepada sidang yang seluruhnya berjumlah lebih kurang 40 orang. Kemudian Sayuti Melik mengetik naskah asli menggunakan mesin tik.

Sementara Teks proklamasi kemerdekaan ditandatangani oleh Soekarno dan Moh-Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia, atas usulan Soekarni.

Kala itu, tepatnya pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 teks proklamasi dibacakan Soekarno didampingi Mohammad Hatta di serambi depan rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Djakarta (sekarang Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat).

Selanjutnya, setelah teks proklamasi dibacakan, untuk pertama kalinya bendera merah-putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati juga dikibarkan dan disaksikan oleh masyarakat di Jakarta.

Isi Teks Proklamasi

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, berikut isi teks proklamasi yang telah diketik oleh Sayuti Melik:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Perubahan Teks Proklamasi

Dalam proses pengetikan teks proklamasi oleh Sayuti Melik, ada sejumlah perubahan dari naskah asli yang ditulis langsung Soekarno, antara lain:

1. Kata “hal2” pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi “hal-hal”

2. Kata “saksama” pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi “tempo”

3. Penulisan tanggal dan bulan “Djakarta 17-08-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”

4. Kalimat “wakil2 bangsa Indonesia” menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”.

Diketahui teks tulisan tangan Soekarno disebut sebagai teks proklamasi klad. Sementara teks yang diketik Sayuti Melik dikenal sebagai teks proklamasi otentik.

Setelah berakhirnya rapat perumusan teks proklamasi, naskah klad sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi. Namun Burhanuddin Mohammad mengambilnya dan menyimpannya sebagai dokumen pribadi.

Pada tahun 1995 Burhanuddin Mohammad Diah menyerahkan naskah teks proklamasi klad kepada Presiden Soeharto, dan pada tahun yang sama, langsung disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita
Exit mobile version