KALBAR SATU – Baru-baru ini Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya sekedar memiliki keterampilan.
Dia menyebut bahwa SMK juga harus bisa mencetak wirausahawan muda.
“SMK tidak hanya menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan, tetapi juga harus bisa mencetak wirausahawan muda.”
“Untuk itu, pembelajaran di sekolah harus berbasiskan proyek,” ujar Wikan di Jakarta, Rabu 15 Desember 2021.
Melalui peluncuran SMK Teaching Factory, kata dia, pihaknya ingin agar siswa SMK belajar menjadi wirausahawan muda.
Adapun Pameran Teaching Facrory memamerkan hasil karya 60 SMK dari seluruh Tanah Air.
Baca juga: Harga TBS Sawit di Kalbar Capai Rp3.345,10 per Kg
Selain itu, jumlah SMK yang mengajukan proposal sebanyak 949 sekolah.
Kemendikbudristek juga melakukan penajaman ide serta pelatihan dari pihak industri maupun praktisi.
Lalu dari Kemendikbudristek kemudian memberikan pendanaan mulai dari Rp400 juta hingga Rp450 juta.
Hasilnya, sebagian besar SMK sudah memiliki omset mulai Rp3.000.000 hingga miliaran rupiah setiap bulannya.
“Usaha yang dilakukan SMK tersebut harus bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.”
” Oleh karenanya, sejak awal kami memberikan pelatihan bagaimana rencana bisnis dan pengembangan produknya,” terang dia.
Baca juga: Sekretaris DPD GPM Kalbar Minta Pelaku kejahatan Susila Anak Seumur Hidup
Wikan mendorong SMK di Tanah Air untuk dapat berkolaborasi dengan industri agar pembelajaran yang diberikan pada siswa berbasiskan proyek dan sesuai dengan standar industri.
Siswa kelas 12 SMKN 4 Pangkal Pinang, Bangka Belitung Zalfa Haza mengatakan sekolahnya memiliki produk, yakni makanan beku dari olahan ikan, minuman rumput laut hingga nugget ikan.
Meski baru dalam skala kecil, sekolahnya sudah mendapatkan permintaan dari berbagai kalangan masyarakat.##