Nasional

Survei Indikator: Elektabilitas Capres, Ganjar Berada dipuncak, Kemudian diikuti Anies

Ganjar (kiri) dan Anis (kanan)/Foto: Tribun

KALBARSATU.ID – Hasil Survei teranyar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin memuncak diposisi teratas. Perolehan hasil survei elektabilitas calon presiden di tengah pandemi Covid-19 itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei, Selasa (21/7/20).

Seperti dilansir dari (Merdeka.com) memberitakan bahwa Elektabilitas Ganjar di posisi pertama dengan angka 16,2 persen pada Juli 2020. Angka tersebut naik dari 11,8 persen pada bulan Mei 2020.

Posisi kedua ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen. Elektabilitas Anies itu naik dari 10,4 persen pada bulan Mei 2020.

Di posisi ketiga bertengger Menhan dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Meski elektabilitas Prabowo pada bulan Juli turun menjadi 13,5 persen dari 14,1 persen pada Mei 2020.

“Meski Pak Ganjar di peringkat pertama itu tidak secara absolut di peringkat pertama, tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan dan Prabowo,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei, Selasa (21/7).

Nama mantan Cawapres Sandiaga Uno berada di posisi keempat dengan elektabilitas 9,2 persen. Elektabilitas naik dari 6 persen pada Mei 2020.

Lanjutan Elektabilitas

Berikutnya, ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 8,6 persen. Naik dari 7,7 persen pada Mei 2020.

Pada posisi keenam, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mampu bertahan dengan elektabilitas 6,8 persen. Naik cukup tinggi dari 4,8 persen dari Mei 2020.

Di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 3,6 persen. Elektabilitas Khofifah ini turun dari 4,3 persen pada Mei 2020.

Sementara ada nama lain yang muncul seperti Puan Maharani (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,4 persen), Tito Karnavian (1,3 persen), Erick Thohir (1 persen), Mahfud MD (0,8 persen), Airlangga Hartarto (0,3 persen), Budi Gunawan (0,2 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,2 persen).

Dibandingkan pada survei Mei 2020, survei kali ini jumlah responden yang tidak menjawab menurun dari 32,3 persen menjadi 19,9 persen.

Survei nasional Indikator Politik Indonesia ini dilakukan 13-16 Juli 2020. Survei dilakukan dengan kontak telepon dengan menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden. Metode survei menggunakan simple random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita
Exit mobile version