JAKARTA, KALBAR SATU — Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan penilaian warga tentang kondisi politik Indonesia menurun dibandingkan di masa sebelum pandemi COVID-19. Pada Maret 2021, hanya 30% warga menilai kondisi politik Indonesia baik atau sangat baik, sementara pada September 2019 angkanya mencapai 41%.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam acara rilis survei bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik 1 Tahun COVID-19: Penilaian Publik Nasional” yang dipresentasikan secara daring pada Kamis, 1 April 2021 di Jakarta.
Survei nasional SMRC itu dilakukan pada 28 Februari-8 Maret 2021 dengan melibatkan 1064 responden yang dipilih secara random (acak) dan diwawancara secara tatap muka. Margin of error penelitian adalah ± 3.07%.
Dalam survei Maret 2021, warga yang menilai kondisi politik nasional baik/sangat baik sekitar 30%, yang menilai sedang 39%, yang menilai buruk/sangat buruk 24%, dan 8% tidak menjawab.
Menurut Abbas, penurunan dari 41% pada September 2010 menjadi 30% pada Maret 2021 menunjukkan bahwa COVID-19 membuat warga menilai kondisi politik secara umum menjadi kurang baik atau lebih buruk. “Pada Oktober 2020, angkanya mencapai 28%, sehingga kalau pada Maret ini masih berada di kisaran 30%, artinya tidak ada perubahan berarti selama sekitar 6 bulan terakhir.”
Di sisi lain, survei SMRC juga menunjukkan bahwa penilaian warga mengenai kondisi keamanan tidaklah seburuk penilaian pada politik. Warga yang menilai kondisi keamanan baik/sangat baik sekitar 59%, yang menilai sedang 29.3%, yang menilai buruk/sangat buruk 10.4%, dan 1.3% tidak menjawab.
Walau begitu, ini tetap menunjukkan kecenderungan penurunan dibandingkan di masa sebelumnya. Pada Maret 2020, persentase warga yang menilai kondisi keamanan baik/sangat baik mencapai 66%. Kemudian turun menjadi 53% pada Oktober 2020, dan kini menaik kembali menjadi 59%.
Dalam hal penegakan hukum, warga yang menilai kondisi penegakan hukum baik/sangat baik sekitar 46.3%, yang menilai sedang 31.7%, yang menilai buruk/sangat buruk 19.4%, dan 2.6% tidak menjawab. Setahun yang lalu, pada Maret 2020, angkanya mencapai 51%. Kemudian turun menjadi 42% pada Oktober 2020, dan kini nampak memulih menjadi 46%. #